- kolase tim tvOnenews.com
Terpopuler: Ramalan Denny Darko soal Sarwendah, Mathew Baker Tinggalkan Timnas Indonesia U-20, hingga Shin Tae-yong Direkrut PSIS?
“Karena konflik kepentingan, saya tidak bisa untuk terus bersama tim U-20,” lanjut pemain Melbourne City tersebut.
Kendati begitu, ia berjanji bahwa dirinya akan ikut serta dalam membela Timnas pada Piala Asia U-17 yang akan diselenggarakan pada April 2025 mendatang.
“Namun, ini memastikan bahwa saya tersedia untuk tim U-17 di Piala Asia,” lanjut Baker.
“Semoga beruntung di Piala Asia dan berjuang untuk lolos ke Piala Dunia. Saya akan segera kembali,” pungkasnya.
Baca selengkapnya: Pemain Keturunan Australia Mathew Baker Umumkan Tinggalkan Timnas Indonesia U-20 Asuhan Indra Sjafri, Ada Apa?
Putra sulung Shin Tae-yong klarifikasi soal isu STY direkrut PSIS Semarang jadi pelatih
Isu soal Shin Tae-yong akan melatih PSIS Semarang bermula dari sebuah video yang diunggah di akun Instagram @kapareng_wareg.
Dalam cuplikan tersebut tampak CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, mengatakan dirinya ingin merekrut eks pelatih Timnas Indonesia tersebut.
Namun, setelah dikonfirmasi, Yoyok menyebut bahwa itu adalah video dari rekaman lama.
“Ada konteksnya. Jadi itu video saya pada saat 2022 awal,” ujar Yoyok.
Video itu diambil saat PSIS sedang mencari pelatih baru dan nama STY sempat jadi salah satu kandidat yang dipertimbangkan.
“Pada waktu itu, saya sampaikan, daripada sulit mencari pelatih, ya sudah, saya mendekati Shin Tae-yong saja untuk direkrut di PSIS karena kontraknya belum diperpanjang PSSI,” jelas Yoyok.
Tak lama dari itu, STY kembali memperbarui kontraknya bersama PSSI. Di sisi lain, PSIS pun sudah menunjuk Gilbert Agius.
Pemberhentian Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia memang cukup mengejutkan banyak pihak, tak terkecuali putra sulungnya.
Melalui Instagram pribadinya, putra sulung STY, Shin Jae-won mengunggah foto ayahnya pada 8 Januari 2025.
"Sayang sekali ayah harus mundur sebagai pelatih Timnas Indonesia," tulis Shin Jae-won sebagai kalimat pembukanya.
"Selama ini, saya hanya bisa melihatnya dari samping dan merasakan betapa ayah saya mencintai dan memikirkan Timnas Indonesia—berpikir bagaimana tim bisa melakukan lebih baik, bagaimana cara menyenangkan suporter Indonesia," lanjutnya.