Datang dengan Status Ahli Taktik Eropa, Gaji Patrick Kluivert di Timnas Indonesia Jauh Lebih Kecil dari Pelatih Negara Asia? Ternyata...

tvOnenews.com - Status Patrick Kluivert sebagai pelatih Eropa ternyata tak membuatnya mendapat gaji fantastis saat menukangi Timnas Indonesia.

Belum lama ini, pendapatan Patrick Kluivert di Timnas Indonesia dikabarkan tidak sebesar yang diterima Shin Tae-yong bahkan pelatih negara Asia lainnya.

Seperti diketahui, PSSI baru saja meresmikan Patrick Kluivert sebagai pelatih baru Timnas Indonesia untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan Shin Tae-yong.

Bersama dua asisten pelatih Alex Pastoor dan Denny Landzaat, Patrick Kluivert bakal menukangi timnas Indonesia sampai 2027 dengan opsi perpanjangan dua tahun.

Tidak hanya Alex Pastoor dan Denny Landzaat, kabarnya Patrick Kluivert juga mengajak Quentin Jakoba sebagai pelatih kebugaran pemain Timnas Indonesia.

Keputusan PSSI untuk meminang Patrick Kluivert sebagai pelatih anyar Timnas Indonesia untuk menggantikan Shin Tae-yong sempat menuai perdebatan.

Pasalnya, suporter Timnas Indonesia menganggap jika karier kepelatihan Patrick Kluivert di tim-tim sebelumnya tidak terlalu mentereng.

Sepanjang kariernya, ia lebih sering menjadi asisten pelatih dan hanya dua kali didapuk sebagai ahli strategi utama yaitu saat menukangi Timnas Curacao dan klub Adana Demirspor.

Di sisi lain, setelah resmi didaulat sebagai pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert tak henti-hentinya mendapat sorotan dari penggemar sepak bola tanah air.

Tak terkecuali soal nominal gaji yang ia dapatkan setelah menjadi pelatih Timnas Indonesia dengan latar belakang kepelatihan yang dia miliki berakar dari Eropa.

Kendati demikian, ternyata Patrick Kluivert disebut mendapat gaji yang tidak lebih besar dari pelatih negara-negara Asia lain bahkan Shin Tae-yong sekalipun.

Melansir dari Antara, bayaran yang diterima Patrick Kluivert saat melatih kontestan Liga Turkiye Adana Demirspor berkisar 142 ribu euro atau sekitar Rp2,3 miliar per bulannya.

Namun saat melatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert yang dikontrak sampai 2027 dengan opsi perpanjangan dua tahun hanya dibayar Rp1,3 miliar sampai Rp1,5 miliar per bulannya.

Total, Patrick Kluivert akan mengantongi Rp18 miliar per tahun atau Rp36 miliar apabila mengikuti kontrak yang dia tanda tangani sampai dua musim ke depan.

Meski terlihat cukup besar, namun nominal tersebut masih tidak ada apa-apanya daripada gaji yang diterima Shin Tae-yong selama lima tahun menukangi timnas Indonesia.

Usut punya usut, Shin Tae-yong dikabarkan menerima gaji Rp1,9 miliar per bulan atau setara dengan Rp23,6 miliar setiap tahunnya di periode kedua melatih skuad Garuda.

Bukan cuma itu, media China Sohu bahkan sampai memberikan ulasan khusus terkait gaji Patrick Kluivert yang dianggap lebih kecil dari pelatih negara Asia lainnya.

“Media Indonesia mengungkapkan gaji tahunan pelatih Kluivert sekitar Rp18 miliar atau setara dengan 8,16 juta Yuan,” tulis Sohu. 

“Pendapatan tersebut masih kalah 1 juta Yuan dibandingkan pelatih pendahulunya, Shin Tae-yong,” lanjutnya.

Media China mencontohkan Shin Tae-yong atau bahkan pelatih dari negaranya sendiri yaitu Branko Ivankovic yang mendapat gaji berkali-kali lipat daripada Patrick Kluivert.

Saat ini, Branko Ivankovic menerima gaji sebesar 11,26 juta Yuan atau Rp24,9 miliar per tahunnya atau tiga kali lipat dari gaji Patrick Kluivert yang hanya membawa Rp18 miliar saja.

“Mari kita bandingkan gaji tahunan pelatih Timnas China (Branko) Ivankovic yakni sekitar 1,5 juta euro, setara dengan 11,26 juta yuan, hanya 3,1 juta yuan lebih banyak dari Kluivert,” tegasnya.

(han)