Gus Miftah Ceramah Lagi, Tidak Banyak yang Berubah tapi Mendadak Bilang Mengapa Dirinya Selalu jadi Sasaran Bully: Pantas Saja, Aku itu kan...

tvOnenews.com - Gus Miftah menjadi sorotan belakangan ini karena kontroversi yang melibatkannya beberapa waktu lalu.

Seperti diketahui, Gus Miftah terlibat kontroversi setelah dirinya menghina seorang pedagang es teh.

Pendakwah dengan nama lengkap Miftah Maulana Habiburrohman itu memang beberapa kali terlibat kontroversi hingga menjadi sasaran bully netizen.

Terkait hal tersebut, Gus Miftah sendiri pernah angkat bicara soal mengapa dirinya sering menjadi bahan bullying.

Beberapa waktu lalu, Gus Miftah mengisi ceramah dalam acara pengajian Pengajian Isra Miraj Selomerto, Wonosobo.

Dalam acara tersebut, penceramah 43 tahun itu sempat memberikan sumbangan untuk pembangunan masjid setempat.

"Kulo nyumbang pinten kangge mesjid (Saya nyumbang berapa untuk masjid)?" tanya Gus Miftah dikutip dari kanal YouTube MAS AL CHANNEL, Rabu (18/12/2024).

"Oh njaluk dolar (oh minta dolar), rongatus dolar, tak wenehi (saya kasih), wong rongatus ae (orang cuma 200 saja). Rongatus dolar niki berarti telung juta rongatus (dua ratus dolar ini berarti tiga juta dua ratus)," lanjutnya.

Gus Miftah kemudian menyinggung soal alasannya sering dibully netizen.

Dengan nada bercanda, ia mengatakan heran selalu dibully padahal dirinya kaya.

"Kiai kok gagahe koyok ngene (Kiai kok gagahnya kayak gini ya), pantesan dibully terus aku. Kan aku kaya. Mindset, mindset, pola pikir," ujarnya.

Tak sampai disitu, Gus Miftah juga mengatakan bahwa dirinya tak menyukai orang yang merendahkan orang lain untuk terlihat baik.

Ia menegaskan bahwa alasan orang-orang membully, menghina, hingga merendahkannya karena dirinya merupakan orang yang terkenal dan pantas dijadikan lawan.

"Saya tu paling gak suka, merasa dirinya hebat dengan merendahkan orang lain," kata Gus Miftah.

"Kemarin istri saya tanya begini, 'bah, kenapa abah dibully terus?' iya abah terkenal. 'Kenapa abah direndahkan terus?' iya, karena abah tinggi. 'Kenapa abah dimusuhi?' ya, karena saya lawan yang sepadan. Tapi lebih baik saya dimusuhi, dihinakan, direndahkan, daripada merendahkan orang lain," jelas Gus Miftah melanjutkan.