- Kolase tvOnenews.com
Silsilah dan Asal-usul Gus Miftah Dibongkar oleh Adik Kandungnya, yang Beredar Selama ini Ternyata Tidak Benar: Dia Anak dari ...
Di sisi lain, netizen ramai mengutuk keras aksi dari Gus Miftah yang mengolok-olok pedagang es teh keliling itu.
Imbas ramainya sorotan, Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah meminta maaf langsung kepada Suhaji.,
Gus Miftah juga mengundurkan diri dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Dalam konferensi pers yang digelar di kawasan Pondok Pesantren Ora Aji Sleman, DI Yogyakarta, jumat (6/12).
Sambil terisak tangis Miftah membacakan surat pengunduran dirinya dan mengaku keputusan ini diambil bukan karena ditekan oleh siapa pun.
Belum reda polemik dengan Sunhaji, netizen kembali menemukan jejak digital Miftah Maulana yang kedapatan menghina seniman senior yati Pesek.
Tayangan yang diunggah dua tahun lalu itu kembali menjadi sorotan, sebab Gus Miftah terlihat sedang menghina Yati Pesek di depan umum dengan menyebutnya sebagai pekerja seks komersial (PSK) dan melontarkan kata-kata kasar.
Tak ayal kelakuan Gis Miftah itu semakin membuat netizen geram, bahkan mendesak agar meminta maaf kepada Yati Pesek.
Setelah kasus ini viral, banyak dari netizen yang mulai mempertanyakan silsilah keturunan dari Miftah Maulana.
Dalam suatu kesempatan, Gus Miftah pernah mengaku dirinya merupakan keturunan kesembilan dari Kiai Ageng Besari, pendiri Ponpes Tegalsari, Ponorogo.
- Kolase YouTube
Namun, pengakuan ini dengan cepat dibantah oleh keturunan kedelapan dari Kaia Ageng Besari yaitu Raden Kunto Pramono.
Ia mengatakan bahwa Gus Miftah tidak ada dalam silsilah keluarga Kiai Ageng Besari.
Seolah belum selesai, pernyataan dari Raden Kunto Pramono turut dibenarkan oleh adik kandung Miftah Maulana menyoal asal usul sebenarnya sang kakak.
Tajib, keluarga Gus Miftah bermukim di desa Adiluhur Jabung, Lampung Timur.
Miftahul Khoirun atau disapa Tajib itu menceritakan bahwa ibunya seorang petani dan ibunya pedagang sayur.
Ia menyebut bahwa bapaknya punya jemaah juga di kampungnya, meski bukan dari Kiai atau Ulama Besar.
"Bapak saya punya jemaah sekitar 500 orang di kampung ini, bapak saya di sini ditokohkan sebagai ulama yang tertua pada saat ini di wilayah kami ini," ungkapnya dalam wawancara Apa Kabar Indonesia Siang.