- Kolase tvOnenews.com
Psikolog Ini Pernah Tegur Sarwendah Soal 'Kemesraannya' dengan Betrand Peto sebelum Bunda Onyo Itu Bercerai: Kurang Elok...
tvOnenews.com - Rumah tangga Sarwendah dan Ruben Onsu benar-benar sudah tidak bisa dipertahankan lagi. Ini terbukti dari bagaimana keduanya sudah resmi dinyatakan bercerai oleh Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan) pada Selasa (24/9/2024) lalu.
Kabar keretakan rumah tangga keduanya sudah pernah menghebohkan publik, sejak Ruben melayangkan gugatan cerai kepada Sarwendah pada Juni 2024 lalu.
Selama proses persidangan, keduanya pun kompak tak pernah hadir hingga percerainnya keduanya diputuskan secara verstek lewat e-court.
Teka-teki mengenai alasan perceraian keduanya pun belum terang benderang. Sebab, belum ada keterangan resmi dari Ruben maupun Sarwendah mengenai hal tersebut.
Namun, Humas PN Jaksel, Tumpanuli Marbun menyatakan jika perceraian terjadi karena sudah tidak ada kecocokan lagi di antara keduanya. Bahkan, kuat dugaan adanya cekcok yang mengakibatkan rumah tangga itu berakhir di meja hijau.
"Pada prinsipnya, di antara mereka tidak ada lagi kecocokan. Iya, kurang lebih begitu (cekcok)," ujar Tumpanuli Marbun, seperti dilansir detikpop, Kamis (26/9/2024).
Betrand Peto, Sarwendah, dan Ruben Onsu. Sumber: Kolase tvOnenews.com.
Sebelum kabar perceraian Sarwendah dan Ruben mencuat, isu mengenai adanya hubungan khusus antara wanita itu dengan sang putra angkat, Betrand Peto, sudah lebih dulu membuat geger jagat media sosial.
Bagaimana tidak, sejumlah netizen mulai menjadikan kedekatan keduanya sebagai buah bibir. Ini karena Betrand Peto yang kerap kali terlihat menunjukkan beberapa tindakan yang dianggap tak lazim oleh netizen, sebagai seorang anak dan ibu angkat, dalam beberapa unggahan di media sosial
Beberapa tindakan tersebut adalah seperti mendekati hingga memberi pelukan dan ciuman pada Sarwendah yang notabenenya tak punya hubungan darah dengannya.
Isu 'kemesraan' Betrand dan Sarwendah pun sampai pernah masuk ke trending topic X atau Twitter.
Isu tersebut akhirnya membuat seorang psikolog wanita bernama Lita Gading ikut memberikan komentarnya. Dalam akun TikTok pribadinya, Lita memberikan wejangan soal manusia yang mungkin saja tak sadar dengan apa yang pernah dilakukannya.
Alhasil, tindakannya itulah yang membuat orang memberikan komentar atau kritik pedas yang dianggap menyakitkan.
"Memang yang namanya manusia kadang tidak sadar dengan apa yang diperbuat itu bisa menyakiti dan melukai hati orang, termasuk orang lain begitu juga terhadap kita. Tanggapan apa pun terhadap kita dianggap sesuatu yang menyakitkan buat diri kita," ujar Lita Gading, dikutip Kamis (26/9/2024).
Psikolog Lita Gading (kiri), Sarwendah dan Betrand Peto (kanan). Sumber: Kolase tvOnenews.com.
Lebih lanjut, Lita juga menyarankan agar Sarwendah hendaknya melakukan introspeksi diri atas apa yang dilakukannya, sehingga menimbulkan beragam komentar dari netizen.
Ia juga mengingatkan Sarwendah soal Betrand Peto yang tak punya hubungan darah dengannya. Alhasil, jika hal-hal, seperti pelukan atau ciuman diperlihatkan di media sosial, tentu itu bukanlah sesuatu yang elok, bahkan dianggap tak lazim.
"Semua orang tahu, bahwa Betrand itu bukan anak kandung. Kurang elok lah dengan hal-hal yang diperlihatkan secara vulgar dan sensitif. Apalagi, seperti kiss, peluk, dan apa pun yang terlihat kurang lazim dilihat masyarakat itu sebaiknya dihindari," jelas psikolog Lita Gading.
Sebagai penutup, psikolog wanita pecinta warna ungu itu memberi pesan untuk Bunda Onyo tersebut. Ini mengenai hal-hal yang harus ditinjau kembali oleh Sarwendah mengenai 'kemesraan' yang kerap diperlihatkannya bersama Betrand di medsos.
Alasannya, karena itu juga tidak baik dilihat orang-orang yang bahkan mengetahui notabenenya mereka hanyalah ibu dan anak angkat.
"Pesan untuk Sarwendah, sebaiknya tolong ditinjau kembali hal-hal yang semacam ini. Ini tidak baik untuk dilihat oleh orang-orang yang notabenenya tahu, bahwa kondisi dan situasi kalian berdua itu bukan sesuatu yang dianggap normal di kehidupan sosial. Jadi, tolong dibatasi dan instropeksi," sarannya. (ism)