- Kolase tvOnenews.com
Terungkap Detik-detik Vina Menghembuskan Napas Terakhir, Sempat Terjadi Hal Terduga Ini...
tvOnenews.com - Di tengah proses pengungkapan kasus pembunuhan Eky dan Vina di Cirebon yang makin runyam, orang terdekat ungkap detik-detik saat Vina menghembuskan napas terakhir pada tahun 2016 lalu.
Sejumlah kejanggalan muncul menjadi sorotan publik di dalam kematian Eky dan Vina di Cirebon yang terjadi pada 28 Agustus 2016 silam.
Dalam proses penanganan awal kasus pembunuhan ini dinilai janggal, terutama dalam menetapkan para tersangka yang kini menjadi terpidana.
Dede Riswanto (30), saksi kunci yang dibantu oleh Dedi Mulyadi mengungkap bahwa dirinya disuruh oleh Iptu Rudiana dan Aep untuk memberi keterangan atau kesaksian palsu dalam kasus pembunuhan Eky dan Vina.
Atas kesaksian tersebut, polisi menjerat delapan orang yang kini menjadi terpidana.
Di mana tujuh orang terpidana itu divonis hukuman penjara seumur hidup dan satunya sudah bebas yakni Saka Tatal.
Tujuh terpidana itu adalah Supriyanto, Jaya, Eka Sandi, Rivaldi Aditya Wardana, Sudirman, Hadi Saputra, dan Eko Ramadhani.
Di sisi lain, salah satu terpidana kasus pembunuhan, Hadi Saputra resmi melaporkan Iptu Rudiana ke Bareskrim Polri beberapa waktu lalu.
Laporan pihak terpidana ke Iptu Rudiana ini atas dugaan penganiayaan yang dialaminya.
Orang terdekat ungkap detik-detik kematian Vina
Mega dan Widi, sosok sahabat Vina yang mengetahui kejadian terakhir Vina sebelum pergi bersama Eky dan dinyatakan kecelakaan.
Berdasarkan skenario awal, Eky dan Vina disebut kecelakaan tunggal menggunakan motor Eky.
Dua sahabat almarhum Vina ini mengaku sangat dekat dan mengetahui keseharian dari almarhum Vina.
Bahkan sebelum Vina ditemukan tewas, mereka sempat berkomunikasi.
"Gemeter juga, aku telpon tuh berkali-kali hape si Vina, empat kali (ditelpon) yang pertama tuh gak aktif, kedua, nyambung tapi tak diangkat, ketiga, diangkat tapi tidak ada suaranya," ucap widi sebagaimana dilihat youtube Kang Dedi Mulyadi.
"Habis itu dimatiin hape si Vina, yang keempat baru diangkat," terangnya.
Kemudian, ada yang mengangkat telpon dari handphone Vina, petugas dari Polsek Talun memberi informasi kepada Widi bahwa Vina mengalami kecelakaan tunggal bersama Eky.
"Dari Polsek Talun, dia memperkenalkan diri tapi tak menyebut nama," jelas Mega, salah satu sahabat Vina.
"Yang laki-laki (Eky) meninggal di tempat, yang perempuan dibawa ke rumah sakit Gunung Jati," terang Widi kembali.
Mendengar kabar tak mengenakan soal Vina, Mega dan Widi hanya bisa melongo dan lemas seolah tak percaya.
Mega dan Widi pun memutuskan untuk ke rumah sakit, kurang lebih pukul setengah 1 dini hari.
"Aku lihat Vina, cuma gak berani nyimpulin kondisinya seperti apa," terangnya.
"Kata kamu itu kecelakan?" tanya Dedi Mulyadi.
"Dikasih keterangannya kecelakaan sama Polsek," terang Widi.
Dia mengaku hanya menerima informasi yang diberikan oleh polisi terkait penyebab kondisi Eky dan Vina yakni kecelakaan.
Mereka pun sempat menuntun syahadat untuk napas terakhir sang sahabat, Vina.
Widi, sahabat Vina.
Keduanya menemani Vina hingga akhir hayatnya, dalam masa kritis dan menuntun syahadat di kupingnya.
"Sama si Perawat Cowo,'sini neng, ini temannya biar cepet,'" ucapnya saat diminta untuk menuntut syahadat ke Vina.
"Kalau gak salah aku kuping kiri Vina, dan Mega kuping kanan, sudah itu aku melongo dulu di depan," ucapnya.
Widi mengaku sangat syok hingga tak tahu harus berbuat apa.
Sementara Mega langsung pingsan setelah Vina menghempuskan napas terakhirnya dan dinyatakan meninggal. (ind)