- Kolase tim tvOnenews
Ngaku Miliki Darah Keturunan Rasulullah SAW, Ternyata Habib Bahar bin Smith Belum Pernah Mimpi Bertemu Sosok 'Kakek': Itu karena Saya Merokok
tvOnenews.com - Habib Bahar bin Smith yang dikenal sebagai seorang habaib atau keturunan Rasulullah SAW, ternyata belum pernah mimpi sang 'kakek'.
Mimpi bertemu Rasulullah SAW merupakan keistimewaan bagi umat Islam dan tidak semua orang diberi kesempatan tersebut.
Biasanya, mimpi bertemu sang Rasul terjadi kepada orang-orang shaleh yang taat kepada Allah SWT.
Seperti waliyullah, ulama hingga habib, di antaranya mengaku pernah berjumpa dengan Rasulullah SAW melalui mimpi.
Kendati demikian, Habib Bahar bin Smith yang dikenal sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW ternyata belum pernah mimpi bertemu dengan Rasulullah SAW.
Hal itu disampaikannya melalui kanal YouTube Refly Harun. Dalam tayangan video YouTube tersebut, HBS mendapat pertanyaan dari seorang netizen.
"Assalamualaikum Ya Habib, pernahkah bermimpi bertemu Rasulullah SAW?" kata Refly Harun membacakan pertanyaan dari seorang netizen.
"Nggak pernah," jawab Habib Bahar bin Smith.
"Karena rokok," sambungnya.
Menurut Habib Bahar bin Smith, alasan dirinya belum bermimpi bertemu dengan Rasulullah SAW karena merokok.
"Habib Bahar belum pernah mimpi Rasulullah, 'kakek' beliau, karena rokok," ujar Refly Harun.
Habib Bahar bin Smith mengaku belum pernah mimpi Rasulullah SAW. Sumber: YouTube Refly Harun
Meski dirinya masih merokok, namun pendakwah asal Manado itu menjelaskan bahwa rokok merupakan sesuatu yang tidak disukai oleh Rasulullah SAW.
HBS mengaku jika dirinya belum bisa berhenti menjadi perokok, bahkan hingga saat ini masih menjadi perokok kuat.
"Karena rokok itu paling dibenci oleh Nabi Muhammad. Walaupun saya perokok, saya perokok kuat. Sampai sekarang ini saya tidak betah karena nggak ngerokok," kata Habib Bahar bin Smith.
Bahar bin Smith juga menyampaikan kisah dalam sebuah kitab yang menerangkan jika Rasulullah SAW tidak menyukai rokok.
Dikisahkan ada seorang bernama Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi, yang mengarang Maulid Simtudduror.
Beliau mendapatkan maqam kewalian atau keistimewaan dari Allah SWT, yaitu bisa melihat Rasulullah dalam keadaan sadar atau terjaga.
"Suatu ketika, beliau melihat Rasulullah di Tarim itu mau masuk ke rumah satu orang. Ketika Rasulullah mau masuk ke rumah satu orang, nggak jadi, terus keluar lagi," ujar Habib Bahar bin Smith.