- YouTube Universal Documentaries
Belum Lama Jadi Seorang Mualaf, Petinju Juara Dunia Ini Bela Mati-matian Agama Islam di Hadapan Orang-orang Amerika, Katanya...
tvOnenews.com - Mantan petinju kelas dunia yang telah menjadi seorang mualaf ini tampil membela agama Islam mati-matian di hadapan orang Amerika.
Ketika itu, petinju legendaris ini berbicara tentang Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW dalam sebuah program televisi yang dipandu oleh presenter asal Amerika Serikat.
Dia adalah juara dunia tinju Muhammad Ali yang menjadi mualaf dan masuk ke agama Islam pada tahun 1964 usai bertemu dengan Malcolm X.
Seperti diketahui, Malcolm X merupakan seorang tokoh Muslim Afrika-Amerika dan juga aktivis hak asasi manusia di Negeri Paman Sam.
Berkat Malcolm X, banyak orang Amerika yang menjadi seorang mualaf dan memeluk agama Islam, termasuk petinju Muhammad Ali pada tahun 60-an.
Sejak menyandang status mualaf pada tahun 1964, Muhammad Ali tidak segan-segan menonjolkan identitasnya sebagai seorang muslim.
Salah satunya ketika dia ditanya oleh presenter asal Amerika Serikat apa alasan mau memeluk agama Islam yang notabene minoritas di negara itu.
“Agama Islam? Ya, merupakan ajaran yang benar yang dibawa Nabi Muhammad,” katanya.
Sang juara dunia tinju itu juga memberi pernyataan menohok soal alasan mengganti namanya dari Cassius Clay menjadi Muhammad Ali.
Menurutnya, setiap orang bangga terhadap identitas yang dia punya. Muhammad Ali lantas mencontohkan pengunaan nama oleh setiap individu di dunia.
“Orang Rusia punya nama seperti Kosygin atau Khrushchev. Orang Amerika memiliki nama-nama seperti O'Connor atau Grady atau Kennedy,” ujarnya.
“Dan orang Afrika punya nama sendiri Lumumba atau Kramer. Orang-orang Yahudi punya nama seperti Weinstein dan Goldberg,” kata Ali.
“Orang Italia punya nama seperti Dundee dan Benvenuti dan Baldovinio,” jelasnya.
“Tapi kami punya nama seperti Grady Clay, Hawkins dan Smith dan Jones, Johnson. Tapi kami berkulit hitam, ini adalah nama budak,” ucap Muhammad Ali saat ditanya orang Amerika.
Oleh sebab itu, Muhammad Ali merasa kalau nama-nama tersebut seperti mengkotak-kotakkan identitas dari setiap orang.
Hal inilah yang membuatnya mengganti nama dari Cassius Clay menjadi Muhammad Ali karena Islam tidak membeda-bedakan identitas seseorang.
“Saya mendengar ini, saya tahu itu sejarah yang benar,” tegasnya.
“Muhammad Ali adalah nama yang bagus bagi kulit hitam dari nenek moyang kami,” tambah petinju andalan Amerika itu.
Di lain sisi, Muhammad Ali menjelaskan perbedaan yang begitu mencolok antara Islam dengan agama yang dia anut sebelumnya.
Menurutnya, Islam mengajarkan kebenaran dan tidak membeda-bedakan seseorang berdasarkan warna kulit karena semua sama di mata Allah SWT.
“Jadi ketika saya mendengar ini, saya hanya harus keluar dari gereja dan kekristenan,” kata Ali dihadapan orang Amerika.
“Karena mereka tidak pernah mengajarkan kami kebenaran. Kemudian mereka memberi tahu saya bagaimana kami dicuci otak di Amerika,” tuturnya.
Muhammad Ali kembali menuturkan bahwa di Amerika Serikat, segala yang berwarna putih dianggap merupakan sesuatu kebaikan.
Petinju Muhammad Ali putuskan jadi mualaf (Source: Youtube Universal Documentaries)
Sebaliknya, semua yang berwarna hitam termasuk ras dari Muhammad Ali justru dianggap tidak terlalu baik di sana.
“Kita melihat Yesus. Dia berkulit putih, berambut pirang dan bermata biru. Kita melihat perjamuan Tuhan (di gereja) semua orang kulit putih," sambungnya.
Dan kita melihat Miss Universe, wanita berkulit putih, Miss America wanita kulit putih, Miss World seorang wanita berkulit putih, bahkan Tarzan, raja hutan di Afrika," ungkapnya.
“Mereka mendapat iklan TV, Gedung Putih, angsa putih, sabun pemutih, dan kue ulang tahun serta bertemu malaikat juga berwarna putih," tutup Muhammad Ali.
Kondisi inilah yang membuat Muhammad Ali akhirnya memutuskan memeluk Islam dan mengatakan kalau agama ini merupakan yang paling ideal bagi saudara-saudaranya di seluruh dunia. (gwn/han)