dr Sumy Hastry ungkap hal mengerikan ini saat identifikasi potongan tubuh korban kecelakaan Sriwijaya Air SJ182..
Sumber :
  • Kolase tvOnenews.com

Merinding, dr Sumy Hastry Ungkap Hal Mengerikan Ini saat Identifikasi Potongan Tubuh Korban Kecelakaan Sriwijaya Air SJ182: Saya Benar-benar...

Kamis, 16 Mei 2024 - 15:10 WIB

tvOnenews.com - Ahli Forensik Polri, dr Sumy Hastry Purwanti mengungkapkan terkait langkah identifikasi potongan tubuh korban kecelakaan pesawaat Sriwijaya Air SJ182.

3 tahun berlalu pasca kecelakaan atau tepatnya pada Sabtu 9 Januari 2021 pesawat Sriwijaya Air SJ182 mengalami kecelakan dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta.

Pesawat yang berusia 26 tahun itu mengalami kecelakaan tragis dengan membawa 62 orang yang terdiri atas 12 awak kabin, 40 penumpang dewasa, 7 penumpang anak-anak dan 3 anak bayi.


Kombes. Pol Dr.dr. Sumy Hastry Purwanti, Sp.F yang merupakan Polwan Ahli Forensik pertama di Asia.

Dalam kecelakaan pesawat ini, tidak ada satu pun penumpang Sriwijaya Air SJ 182 yang selamat.

Ahli Forensik dr Sumy Hastry Purwanti mengungkapkan jumlah korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang telah teridentifikasi pada saat itu.

"Korban sebenarnya cuma 60-an ya, nggak sampai 100. Yang pasti sudah 16 korban Teridentifikasi," ujarnya yang dilansir dari tayangan Youtube Denny Darko.

"Karena ketemu sidik jari, terus DNA dan sudah pasti identifikasi primer," sambung ucapnya.

Dokter Forensik Polri ini pun menyatakan bahwa untuk proses identifikasi korban, diharapkan seluruh body part (anggota tubuh) semuanya ditemukan.

"Kita berpesan oleh Tim TKP di Fase 1, semua dia bawa saja, serahkan kesini dan kita periksa secara lengkap" ucapnya.

Dikutip dari laman petisi.co metode identifikasi primer adalah metode identifikasi yang mampu bertahan secara global dan telah terbukti sebagai identifikasi yang paling efektif.

Metode identifikasi primer menggunakan sidik jari, gigi dan DNA.

"Kan kita ada manager mortuary dan semua jenazah baik utuh maupun tidak utuh, body part (bagian-bagian tubub) di bawah kesini, jadi di TKP itu dalam kantong jenazah, ada satu bagian tubuh hingga hingga 10 atau 20 bagian tubuh dalam kantong jenazah," ungkapnya. 

Proses penomoran jenazah

Lebih lanjut, Ahli Forensik tersebut mengungkapkan langkah selanjutnya adalah proses penomoran body part (bagian tubuh) jenazah yang ditemukan.

Tim menyiapkan hingga 1000 nomor atau label dan proses autopsi berjalan yang dibagi dalam 10 meja.

"Kan di bagi nih ada 10 meja autopsi, 10 kantong body bag, satu meja satu Dokter Forensik, satu teknisi, satu asisten, satu fotografer, satu odontologi dan satu tim sidik jari," ungkap Dokter Hastry.


dr. Sumy Hastry Purwanti dan Denny Darko.

Di mana semua itu satu tim dalam 1 meja autopsi pemeriksaan atau satu meja pemeriksaan dan satu DNA.

dr Sumy Hastri Purwanti selaku Forensik Patologi sebagai operatornya atau kepala yang mengontrol proses identifikasi.

"Dibuka (kantong jenazah) lalu difoto satu persatu. Jadi jangan sampai pemeriksaan kita tuh nggak valid atau tidak bisa dipertanggungjawabkan dan dengan adanya bukti foto dengan nomor jenazah," jelasnya.

Nomor body part jenazah itu juga harus sama dengan nomor dalam sidik jari. Tidak boleh berbeda dan selanjutnya dituangkan dalam formulir.

"Pink form, formulir post mortem, jadi semua pemeriksaan ditaruh disitu dan Forensik Patologisnya tanggung jawab disitu tanta tangan," ungkapnya.

Jika satu body bag telah selesai, lalu tim harus melapor ke tim Pengumpul Data.

"Masukin semua disitu, termasuk foto biar kerjanya tuh nggak bingung nanti setelah rekonsiliasi kan kita lihat data di post mortem lalu tinggal tayangkan," ungkapnya.

Dokter Hastry pun mengingatkan jika bekerja dalam proses identifikasi jenazah harus lebih teliti.

"Makanya kita harus hati-hati dan teliti kerja di sini, jangan mikir, 'ah ngapain sih ini hanya body part,' kita harus benar-benar hati kita berusaha keras untuk bisa mengidentifikasi. Walaupun ketemu lutut tulang dengkul, itu juga bisa," tutupnya.

Ketika Denny Darko mewawancarai dr Hastry dalam tayangan tersebut, pihaknya belum menemukan adanya luka bakar dari tubuh korban. 

Sebab, Denny Darko mengatakan sebelumnya terdapat sebuah spekulasi yang mengatakan pesawat tersebut meledak sebelum jatuh ke perairan. 

“Itulah seperti yang saya bilang, dead body can talk. Ya seperti ini, bagian tubuh pun bisa bicara kalau dia karena terkena crash yang sangat keras kena air laut,” tandasnya. (ind)

Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News, Klik di sini

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:43
11:02
22:51
06:02
01:24
05:26
Viral