news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Satu Hari Sebelum Meninggalnya Presiden RI Kedua, Soeharto, 'The Smiling General' yang Selalu Sempatkan Shalat Tahajud.
Sumber :
  • Kolase Tim tvOnenews

Satu Hari Sebelum Meninggalnya Presiden RI Kedua, Soeharto, 'The Smiling General' yang Selalu Sempatkan Shalat Tahajud

Kisah menarik Presiden RI Kedua, Soeharto yang berjuluk 'The Smiling General'. Tutut Soeharto membagikan kisah sang ayah sebelum wafat yang ingin shalat tahajud
Rabu, 6 Maret 2024 - 14:51 WIB
Reporter:
Editor :

Ternyata, kebiasaan shalat tahajud sudah dilakukan Soeharto sejak beberapa tahun ke belakang sebelum wafat.

Sebelum Wafat, Soeharto Ingin Shalat Tahajud Menghadap Kiblat

Menurut Menteri Sosial Republik Indonesia pada Kabinet Pembangunan VII itu, saat akan melaksanakan shalat Tahajud, Soeharto meminta kasurnya diputar agar menghadap kiblat. 

Tutut juga menyebutkan bahwa dokter yang menangani ayahnya sudah menyampaikan jika tidak apa-apa tak menghadap kiblat bila sedang sakit. 

Akan tetapi, Soeharto bersikukuh meminta kasurnya tetap diputar agar dia bisa shalat Tahajud menghadap kiblat. 

"Bapak mau menghadap kiblat," ucap Soeharto pada Tutut.

Tutut pun akhirnya mengikuti keinginan sang ayah, dia lantas meminta bantuan sang adik Sigit Harjojudanto untuk memutarkan kasur ayah mereka agar menghadap kiblat. 

Satu hari sebelum Soeharto tutup usia, Tutut juga menuliskan jika ayahnya sempat mengajaknya bicara. 

Kala itu, Soeharto meminta Tutut untuk mendekat ke arahnya.

"Bapak mau bicara. Dengarkan baik-baik," ucapnya lirih. Saat itu Tutut masih bingung akan permintaan Soeharto. "Bapak sudah tidak kuat lagi. Bapak ingin menyusul ibumu," ujar Soeharto. 

Mendengar ucapan Soeharto, Tutut pun langsung merinding.  Seolah tak mau hal buruk terjadi, Tutut saat itu masih merasa optimis Soeharto dapat sembuh kembali. 

Tak sampai di situ, Soeharto berpesan agar Tutut menjaga kerukunan Keluarga Cendana. 

"Kamu dengarkan, wuk. Kamu anak bapak yang paling besar, sepeninggal bapak nanti, tetap jaga kerukunan kamu dengan adik-adikmu, cucu-cucu bapak dan saudara-saudara semua. Kerukunan itu akan membawa ketenangan dalam hubungan persaudaraan, dan akan memperkuat kehidupan keluarga. Selain itu Allah menyukai kerukunan. Ingat pesan bapak, tetap sabar dan jangan dendam. Allah tidak sare (tidur)," kata Soeharto. 

Mendengar pesan dari ayahnya tersebut, Tutut pun tak mampu menahan air matanya. Ia lantas menangis karena takut kehilangan sang ayah. 

Kala itu menurut Tutut, Soeharto memegang tangan Tutut sambil menenangkan Tutut. 

"Jangan sedih, semua manusia pasti akan kembali kepada-nya. Tinggal waktunya berbeda. Bapak tidak akan hidup selamanya. Kamu harus ikhlas, Insya Allah kita akan bertemu suatu saat nanti, di alam lain. Dekatlah dan bersandarlah selalu kalian semua hanya kepada Allah. Karena hanya Dia yang pasti bisa membawa kita ke surga. Doakan bapak dan ibumu," tulis Tutut. 

Berita Terkait

1
2
3 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

05:05
01:59
02:45
02:14
01:33
04:47

Viral