news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Jenderal TNI (Purn) Dr. H. Dudung Abdurachman..
Sumber :
  • Dispenad

Selesai Bertugas Jadi Abdi Negara, Ini Alasan Sebenarnya Jenderal Dudung Abdurachman Tak Ambil Andil Menjadi Tim Sukses Capres

Mantan KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman ungkap kegiatan setelah memasuki masa pensiun, mengaku Pilpres membuatnya ingin kembali mengabdi untuk bangsa.
Rabu, 17 Januari 2024 - 13:58 WIB
Reporter:
Editor :

Pernyataan Jenderal TNI Dudung pun langsung mendapat pengakuan dari Deddy Corbuzier, mengakui bahwa sikap Dudung dari dulu seperti itu, nyantai tidak mengejar pangkat dan jabatan.


Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI (Purn) Dr. H. Dudung Abdurachman.

Menurut Dudung bahwa jabatan itu adalah amanah.

"Jabatan itu amanah Mas, jadi nggak bisa diharapkan, siapa yang nyangka dulu saya Gubernur, Pak Andika KSAD, tiba-tiba saya penggantinya beliau kan, siapa yang nyangka, jadi kita pasrah kan sama Yang Maha Kuasa, yakin aja," ungkapnya.

"Jangan terlalu berharap, tapi yakin," ucapnya seraya tertawa.

Sebagai informasi, Dudung pernah dipercaya menjabat sebagai Wakil Gubernur Akmil (2015-2016), dan menjadi Gubernur Akmil pada tahun 2018 sampai 2020.

Lanjut Dudung turut berkomentar soal fenomena politik yang kini sedang terjadi, masifnya dukungan kepada ketiga Capres (Calon Presiden) dan soal debat.

"Dari awal saya ingin bertani, dan sudah bertani memang, kemarin saya baru panen singkong Leuwiliang, sama ubi. Ya lumayan tanahnya lah 1500 meter," ujarnya.

Ia pun setelah bertani dan kemudian melihat situasi politik terkini membuatnya ingin terjun.

"Ingin terjun ya (politik)?" tanya Deddy.

"Iya, itulah patriot, patriot itu tergerak, kok seperti ini menurut saya, dan memang kalau saya bintang empat dan kemudian selesai begitu saja," ujarnya.

"Berkontribusi kepada bangsa dan negara ini kalau kita tidak masuk ke dalam politik kayaknya tidak mungkin, karena salurannya tidak ada," pungkasnya. 

Mantan Panglima Kostrad ini mengatakan bahwa yang menentukan Republik ini ada tiga, yakni Eksekutif, Yudikatif, Legislatif, dan partai politik.

Tetapi yang lebih dominan menurut Dudung saat ini adalah partai politik.

"Contoh misalnya Pak Ganjar, Pak Anies, itu kan hanya seorang Gubernur saja. Gubernur kan selevel Pangdam itu, selevel Kajati, Kapolda. Saya pernah jadi Pangdam, Pangkostrad, udah jadi KSAD, persoalannya kan saya nggak punya partai politik," ungkapnya.

"Masalah kepemimpinan kita dari Letnan dua sampai Jenderal sudah teruj lah, kita sudah teruji memimpin satu Indonesia," tuturnya.

"Jadi Bapak mau masuk partai politik?" tanya Deddy.

Berita Terkait

1
2
3 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral