- Achyar/tvOne
Miris, Piyu Padi Akui Cuma Dapat Royalti Rp300 Ribu dari Konser Padi dalam Setahun
“Radja menggunakan lagu Cinderella yang ternyata ada penciptanya, tapi namanya dihilangkan,” tambahnya.
Ia pun mengatakan bahwa band Radja sampai mendapat somasi karena tidak menyertakan nama pencipta lagu di dalam lagu Cinderella.
“Tapi dia gak ngaku, masih ngeles bahwa dia punya surat pengalihan hak. Sebenarnya itu gak dibenarkan juga, kalau kembali mengacu UU Hak Cipta, itu tidak bisa dihilangkan nama pencipta ataupun tidak bisa dialihkan,” ujarnya.
“Tetap walaupun mungkin dialihkan, tapi dia tetap harus mendapatkan royalti, “ terangnya.
Sejumlah komposer bersatu mendeklarasikan Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia (AKSI), Piyu Padi sebagai Ketua AKSI. (Instagram/Piyu_logy)
Sementara lembaga yang ditunjuk untuk memungut royalti atau mendistribusikan royalti yang disebut LMK (Lembaga Manajemen Kolektif). Menurut Piyu, Lembaga Manajemen Kolektif belum menjalankan kewajibannya.
“Saya pun sendiri cuma mendapat Rp 300 ribu, padahal konser Padi itu seminggu tuh minimal 3 kali, sebulan itu 12 kali,” tuturnya.
“Kita hitung-hitungan anak TK aja pasti tahu, sebulan ada 13 kali show, masa royaltinya setahun Rp 300 ribu. Jadi dasar penghitungannya apa? Mereka tidak transpasaran, inilah kita mau coba gulirkan kita suarakan,” ungkapnya.
Tak sampai di situ saja, saat ditanyakan soal kacau balaunya pendistribusian royalti kepada pencipta lagu, Piyu juga membeberkan hasil royalti dari sejumlah komposer terkenal yakni dari Dewi Lesta dan Rieka Roslan.
"Masih, masih banget (kacau balau), itu buktinya kita dapat 300 ribu. Kayak Rieka Roslan itu cuma dapat 140 ribu. Dewi lestari itu pencipta lagu yang semua orang juga tahu Dewi lestari, lagunya juga banyak yang hits dibawakan Raisa dan lain sebagainya cuma dapat 140 ribu," ungkap. (ind)
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News, Klik di sini