Jakarta, tvOnenews.com - Dengan kemajuan di era teknologi informasi yang luar biasa saat ini, maka keuangan Islam pun bisa dimanfaatkan.  

Salah satu inovasi yang muncul dan berkembamg saat ini adalah peer to peer lending syariah. 

Kata online sudah sangat akrab di telinga kita semua. 

Dengan online kita bisa belanja tanpa harus keluar rumah. Selain itu, kita juga bisa berbisnis dari rumah. 

Begitu pun dalam mendanai, kita dapat dengan mudah di peer to peer lending syariah, Qazwa.

Salah satu fitur menarik di peer to peer syariah bagi masyarakat adalah karena mereka dapat mendanai kegiatan usaha orang lain secara syariah dengan bagi hasil yang kompetitif. 

Selain itu, imbal hasil yang kompetitif juga relatif lebih besar daripada yang lain.

PT Qazwa Mitra Hasanah atau Qazwa menjadi platform P2P Lending yang memberikan pembiayaan dengan menerapkan akad murni syariah dan sudah mendapatkan izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

Qazwa hadir sebagai solusi untuk memudahkan, menyederhanakan pendana untuk dapat memaksimalkan dana nya agar lebih produktif, dengan begitu mereka sudah bisa mendapatkan imbal hasil yang relatif tinggi.

Tersedia agunan dan jaminan sebagai salah satu langkah screening mitigasi risiko yang nanti jika terjadi atau timbul risiko bisa mengakomodir dan pendanaan yang sudah diberikan.

Pemberi dana/lender di Qazwa ini dapat siapapun mulai dari Rp 1 Juta dan kelipatannya mereka sudah dapat mendanai dan menikmati imbal hasil setiap bulannya setara dengan 1 persen.

Fenomena di Indonesia ini adalah banyak nya ketimpangan antara pelaku usaha produktif yang membutuhkan permodalan atau pembiayaan, biasanya mereka mendapatkan permodalan dari perbankan.

Namun, banyak sekali pelaku usaha produktif yang sangat potensial tapi belum bisa mengakses layanan tersebut. 

Dengan memanfaatkan teknologi, Qazwa hadir untuk memudahkan, menyederhanakan proses-proses mendanai bagi para lender atau pendana yang ingin dapat mendanai secara langsung dengan berbagai variasi jenis usaha dan imbal hasil yang ditawarkan.

Begitu juga pelaku usaha produktif yang memiliki kebutuhan pembiayaan bagi usahanya, kami lakukan proses mitigasi yang ketat dan prudent agar meminimalisir risiko yang akan timbul di kemudian hari.