- YouTube Munkar
Tradisi Suku Bugis, Tarian Waria hingga Berkelahi Jadi Penyelesaian Masalah
Jakarta, tvOnenews.com - Salah satu suku yang juga memiliki berbagai tradisi unik adalah suku di Sulawesi yang merupakan adalah suku terbesar di pulau ini.
Suku yang dimaksud tinggal di kota Bugis itu seperti, Makassar, Luwu, Bone, Wajo, Soppeng, Sidrap, Pinrang, Sinjai, Barru dan lain-lain.
Tradisi Suku Bugis sangat dalam dan menarik, mulai dari pindah rumah bersama, laki-laki berjuang menyelesaikan masalah, tarian waria, hingga ikrar setia.
Tentang Siganjang Lelang
Ini adalah tradisi yang diikuti orang Bugis dalam memecahkan masalah. Tradisi ini merupakan perkelahian antara dua laki-laki, tetapi dilakukan dalam kain sarung.
Tradisi ini dipraktikkan pada masa kerajaan Bugis dan merupakan upaya terakhir untuk memecahkan masalah yang biasa terjadi.
Meski nyawa terancam, orang Bugis tetap punya cara khusus untuk menyelesaikan masalah dengan bijak. Makna filosofisnya mengingatkan kita bahwa mencari solusi terbaik atas suatu masalah biasanya dilakukan melalui musyawarah yang melibatkan kedua belah pihak yang bermasalah dan nasehat adat.
Tradisi Massallo Kawali
Tradisi Massalo-Kawali memainkan asing atau gobak sodor pada kawali atau badik. Tradisi ini yang berawal dari daerah Bone. Badik itu dalam aksi yang dilakukan pemain adalah badik asli.
Sebelumnya, saat melakukan atraksi, ada ritual yang harus dilakukan untuk mencegah unruk terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan oleh para penonton dan peserta. Tradisi ini dilakukan sebagai simbol perjuangan pemuda Bugis melawan penjajah.
Tari Maggiri atau Mabbissu
Tarian Maggiri adalah tarian yang dibawakan oleh satu atau lebih bissu. Bissu, menurut kepercayaan Bugi, adalah seorang wanita maskulin (waria) yang dipercayakan sebagai penghubung antara dewa langit dan manusia biasa.
Angngaru
Tradisi Angngaru adalah kesetiaan rakyat atau prajurit kepada raja. Tradisi itu menyatakan bahwa orang ingin berkorban untuk seorang raja yang memiliki sifat melindungi dan disukai oleh rakyat.
Dalam catatan sejarah, Angngaru sebenarnya adalah kesetiaan rakyat atau prajurit kepada raja yang menjadi pemimpinnya. Seorang raja yang menjadi pelindung dicintai oleh rakyatnya.
Saat sang raja menabuh genderang perang, rakyat pun langsung merelakan diri, rela membakar jiwa dan raga demi memenuhi perintah sang raja.
Mappalette Bola
Ketika orang pindah, mereka biasanya khawatir tentang mengemas barang untuk pindah dari rumah lama ke rumah baru. Kegiatan ini tidak terjadi pada komunitas etnis Bugis.
Mereka memiliki tradisi sendiri untuk mengubah rumah dengan memindahkan rumah yang sebenarnya tanpa membongkarnya. Tradisi ini disebut Mappalette Ball.
Dalam tradisi ini, puluhan bahkan ratusan warga desa membantu memindahkan rumah ke lokasi baru.