- instagram @nikitamirzanimawardi_172
Mengaku Tidak Pernah Selingkuh, Inilah Kriteria Pria Idaman Nikita Mirzani, Termasuk Antonio Dedola?
“Gua seneng aja di posesifin. Gua tuh kenapa senengnya di posesifin berarti dia perhatian sama gua. Walaupun misalkan perhatian itu adalah fake, tapi gua seneng aja,” sambungnya.
Wanita yang kerap disebut Nyai ini mengatakan bahwa ia termasuk orang yang memilih pria untuk menjadi pasangannya. Ia menyebutkan beberapa kriteria pria yang bisa menjadi pasangannya.
“Milih-milih, gua harus yang cakep, nggak boleh bau mulut, nggak boleh bau badan. Kalau postur badan, kemarin gua sama yang jelek fine-fine aja. Sixpack nggak, pendek iya, buncit iya, kepalanya botak, ya itu aja sih yang jelong (jelek) buat gue,” jelasnya.
Ia mengatakan bahwa postur tubuh bukanlah menjadi alasan utama untuk mencintai seseorang. Tetapi getaran cinta lah yang bisa membuatnya memilih pada seorang pria.
“Tapi karena ada getaran-getaran sayang, jadi gua nggak ada mentingin postur tubuh,” ujarnya.
Sementara itu, Gofar Hilman menanyakan bagaimana ia bisa menumbuhkan rasa sayang terhadap seorang pria, hingga terpilih menjadi pasangannya.
“Gimana lu bisa ada rasa sayang sama cowok?” tanya Gofar Hilman.
Nikita Mirzani dan Dipo Latief. (Ist)
Sebelum ia menikah dengan mantan suaminya yang ketiga, yaitu Dipo Latief. Wanita 37 tahun ini melihat sosok kebapakan yang terdapat dalam diri Dipo Latief.
“Ketika gua bisa menikah lagi untuk ketiga kalinya, saat itu gua melihat dia sebagai seorang laki-laki yang bisa bertanggung jawab mengurusi anak,” kata Nikita.
Ketika Nikita Mirzani bersama kedua anaknya sedang berlibur ke Bandung. Wanita yang kerap disebut Nyai itu sedang kecapekan dan anaknya meminta untuk makan. Namun ia melihat sosok Dipo Latief dengan sabar mengurusi dan menyuapi anak keduanya, Azka sambil berlari-larian.
Maka dari itu, timbul rasa kemantapan pada dirinya dengan memutuskan untuk menikah bersama Dipo Latief. Sebab Dipo Latief memiliki sifat kebapakan yang dapat mengurus serta dekat dengan anak-anaknya.
“Disitu langsung timbul rasa ‘oh ini nih yang gua cari’, sifat kebapakan. Itu yang membuat jatuh cinta. Karena gua nggak pernah ngenalin pacar-pacar gua ke anak-anak. Jadi benar-benar yang ‘pasti bakal nikah’ baru gua kenalin,” pungkasnya.