- Kolase tvOnenews.com
Menguak Wasiat Mbah Maridjan Sebelum Erupsi Gunung Merapi, Menolak Diungsikan hingga Terbukti Ucapan Ini..
tvOnenews.com - Gunung Merapi kembali meluncurkan guguran lava, gunung berapi teraktif Indonesia ini belakangan kembali menunjukkan aktivitasnya. Di mana tepat 12 tahun yang lalu peristiwa erupsi Gunung Merapi yang turut menewaskan sang juru kunci, Mbah Maridjan.
Aktivitas gunung merapi di Perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta baru-baru ini kembali meluncurkan guguran lava pijar maupun kegempaan yang cukup tinggi.
"Dari periode pengamatan sejak pukul 00.00 - 06.00 WIB, pada Rabu (12/4) teramati sebanyak 13 kali Guguran Lava Pijar dengan jarak luncur maksimal 1,7 kilometer ke arah Kali Bebeng atau barat daya." tulis Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) dalam keterangan tertulisnya, Rabu (12/4/2023).
Hingga kini tingkat aktivitas Gunung Merapi masih ditetapkan pada Level II atau Siaga. BPPTKG Yogyakarta merekomendasikan potensi bahaya, karena saat ini terpantau guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya.
Ketika membicarakan gunung merapi, tentu sangat berkaitan dengan seseorang yang bernama Mbah Maridjan, ia merupakan abdi dalem Kraton Yogyakarta yang diberitakan tugas menjadi juru kunci Gunung Merapi.
Kilas balik, erupsi gunung merapi yang terjadi pada 26 Oktober 2010 silam. Yang memakan korban lebih dari 333 jiwa, termasuk sang juru kunci Mbah Maridjan.
Wasiat Mbah Maridjan soal Gunung Merapi
Almarhum Mbah Maridjan, sosok Juru Kunci Gunung Merapi.
Jauh sebelum terjadinya erupsi gunung merapi, di mana Mbah Maridjan turut menjadi korban dari bencana alam tersebut.
Pada tahun 2006 silam, Mbah Maridjan pernah mengungkapkan wasiat terkait erupsi gunung merapi.
Sang juru kunci itu pun mengaku tak bisa meninggalkan tempat tinggalnya saat erupsi Merapi.
Dirinya sempat menuturkan bahwa keputusannya untuk menolak mengungsi itu tak membuat pemerintah menjadi salah paham.
“(Saya) menyampaikan ke pemerintah semoga pemerintah tidak salah faham. Kalau pemerintah salah faham. Saya dikira menghindari bapak Presiden,” ungkap Mbah Maridjan melalui sebuah video yang diunggah pada kanal YouTube Jogja Archive.
Lebih lanjut, Mbah Maridjan mengatakan bahwa dirinya memiliki amanah sebuah tugas oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX untuk merawat tempat khusus spiritual dari Karton Yogyakarta.