- Kolase tim tvonenews.com
Fenomena Ida Dayak Mirip Era Dukun Cilik Ponari? Ponari Dipercaya Bisa Sembuhkan Orang Lewat Batu Ajaib, Sempat Ditawar Rp1 M
tvOnenews.com – Wanita bernama Ida Andriyani atau biasa disebut Ida Dayak (51) mendadak jadi sorotan setelah berhasil menyembuhkan berbagai penyakit. Kasus serupa pernah terjadi sebelumnya, pada tahun 2009 Ponari si dukun cilik asal Jombang yang bermodalkan sebuah ‘batu ajaib’ dipercaya bisa menyembuhkan orang sakit.
Sosok Ponari sempat membuat geger Indonesia. Bocah asal Megaluh, Jombang, Jawa Timur ini menemukan sebuah batu berbentuk lonjong dan berukuran kepalan tangan anak-anak. Batu Ponari ini dipercaya mengandung unsur mistis.
Asal-Usul Batu Ajaib Ponari
Menurut pengakuan Ponari, batu berwarna coklat kemerahan itu diperolehnya secara tidak sengaja saat hujan deras disertai petir. Dukun cilik itu membeberkan, saat itu dirinya tengah bermain di bawah guyuran hujan deras.
Secara tiba-tiba, kepala Ponari seperti dilempat benda keras bersamaan dengan petir yang menggelegar. Dia pun merasakan efek panas ke sekujur tubuhnya. Di saat itulah, Ponari menemukan sebuah batu di bawah kakinya.
Ponari mengungkapkan bahwa batu tersebut mengeluarkan cahaya aneh berwarna merah. Dia pun membawanya pulang dan meletakknya di sebuah meja.
Awalnya sang ayah, Kasim, menganggap cerita anaknya hanya bualan belaka. Neneknya pun sempat membuang batu tersebut ke sebuah rumpun bambu yang berjarak 100 meter dari rumah. Anehnya, batu ajaib itu bisa kembali ke tempat semula.
Kisah Penyembuhan Pertama Batu Ponari
Nama Ponari mencuat pertama kalinya setelah berhasil menyembuhkan tetangganya yang sakit panas disertai muntah-muntah. Saat itu, Ponari tanpa diminta langsung membawa batu ajaibnya dan mencelupkannya ke segelas air, kemudian diminumkan ke tetangga yang sakit.
Uniknya setelah meneguk air tersebut, tetangganya langsung sembuh. Dari sinilah, namanya sontak viral dan dicari banyak orang. Ribuan pengunjung dari berbagai daerah di Indonesia pun menyambangi kediaman Ponari setiap harinya untuk meminta pengobatan.
Dukun Cilik Ponari Mendadak Jadi Keluarga Kaya Raya
Sejak viralnya pengobatan batu Ponari, keluarganya pun mendadak jadi orang kaya raya dan berhasil meraup sekitar Rp1 miliar. Berkat batu ajaibnya, keluarga Ponari mampu mendirikan rumah permanen, sepeda motor hingga sawah.
Namun, Ponari tak menikmati hasil kekayaannya seorang diri. Dia juga menyumbangkannya untuk pembangunan masjid di desanya. Tak hanya itu, warga di sekitarnya juga merasakan rezeki yang diberikan Ponari.
Lalu, bagaimana kabar terkini pengobatan batu Ponari?
Ternyata Ponari masih membuka bisnis pengobatan batu ajaibnya. Sayangnya, kini bisnisnya mulai sepi. Tidak terlihat lagi antrian panjang yang mengular di depan rumah dukun cilik asal Jombang itu, layaknya pada tahun 2009. Sekiranya hanya ada 1 atau 2 orang pasien yang datang.
Batu Ponari Sempat Ditawar Rp1 Miliar
Dulu banyak yang percaya batu petir yang dimiliki Ponari berkhasiat menyembuhkan segala penyakit sehingga banyak orang yang datang kepadanya dari berbagai penjuru negeri dan mancanegara.
“Paling jauh yang berobat dari Singapura," kata Ponari.
Saat batu petirnya populer dan kedukunannya dipercaya, Ponari, sehari bisa memperoleh Rp 100 juta.
“Tarifnya dulu, suka rela. Dulu sehari pernah dapat Rp100 juta,” ujarnya.
Namun dengan seiringnya waktu, nama Ponari redup hingga jarang muncul. Ia pun mencari penghasilan dari pekerjaan lain.
Misalnya Ponari pernah jadi buruh pabrik yang digaji Rp23 ribu per hari atau bekerja di peternakan ayam untuk membersihkan kotorannya dengan bayaran Rp300 ribu per bulan.
Ia juga diajak Stand Up oleh Firman di komunitas Standup Indo Malang. Firman mengajak Ponari yang punya pengalaman sebagai dukun cilik untuk menertawakan dirinya sendiri lewat Stand Up Comedy.
Sedangkan nama Ponari redup pada 2015, dan hanya sedikit orang yang berobat lagi kepadanya bahkan nyaris tak ada.
“Mau tahun 2015 sudah mulai sepi,” kata Ponari.
Namun menurut Ponari, batu petir yang dipercaya bisa menyembuhkan segala penyakit itu pernah ditawar setinggi langit sampai Rp1 miliar.
“Batu petir itu masih ada di rumah, pernah ditawari sama orang, pernah ditawar Rp1 Miliar,” terang Ponari. (rem/rka)