news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Kolase foto Marsinah aktivis buruh (kiri) dan Dokter Forensik dr. Abdul Mun'im Idris..
Sumber :
  • Kolase tvOnenews.com / Wikipedia / VIVA

Kisah Kematian Marsinah, Aktivis Perempuan yang Meninggal Tragis, dr. Mun'im Idris Ungkap Fakta Ini

Kisah tragis kematian Marsinah, yang tepatnya 30 tahun lalu sang aktivis Buruh dibunuh secara keji, Dokter Forensik dr Abdul Mun'im Idris ungkap fakta kematian.
Rabu, 22 Maret 2023 - 11:54 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews.com - Kisah tragis kematian Marsinah, yang tepatnya 29 tahun lalu sang aktivis Buruh dibunuh secara keji di rezim orde baru. Adapun, Dokter Forensik dr Mun'im Idris ungkap fakta kematian sang aktivis HAM.

Marsinah adalah seorang buruh di PT Catur Surya (CPS), merupakan sebuah pabrik pembuat jam yang berada di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur.

Marsinah dikenal sangat vokal menyuarakan hak-hak buruh semasa hidup.

Nama dr. Abdul Mun'im Idris tidak lepas ketika membicarakan kisah kematian Marsinah, hal itu karena dr. Mun'im Idris menjadi ahli forensik yang kala itu diminta untuk menjadi saksi ahli dari terdakwa pembunuh Marsinah.

Marsinah menjadi salah satu simbol perjuangan dan perlawanan kaum buruh. Hal ini karena semasa hidupnya beliau sering menyuarakan hak-hak kaum buruh.

Perjuangannya pun harus terpaksa berhenti setelah ia diculik, disiksa, diperkosa hingga dibunuh dan kemudian ditemukan tewas pada 9 Mei 1993.


Sejumlah aktivis melakukan aksi "Kamisan" mengenakan topeng wajah Marsinah untuk mengenang kematian Marsinah di kawasan by pass, Karawang, Jawa Barat, Kamis (9/5/2019). Aksi tersebut untuk mendesak pemerintah agar mengusut tuntas kasus pembunuhan aktivis buruh Marsinah yang dibunuh 26 tahun silam pada 8 Mei 1993. (ANTARA JABAR/M Ibnu)

Jenazah Marsinah ditemukan dalam kondisi mengenaskan seusai disiksa, ia ditemukan di sebuah gubuk di daerah Wilangan, Nganjuk, Jawa Timur. yang berjarak sekitar 200 KM dari tempatnya bekerja.

Sebelum Marsinah ditemukan meninggal, wanita 24 tahun itu diketahui hilang selama 3 hari. Sebelum itu dirinya sempat mengikuti unjuk rasa bersama teman-temannya dan melakukan pemogokan massal pada tanggal 3-4 Mei 1993 di Pabriknya.

Kala itu, Marsinah menuntut kenaikan upah 20 persen dari gaji. Saat itu ia masih terlihat mengikuti unjuk rasa pada tanggal 5 Mei 1993. 

Bahkan, Marsinah menjadi salah satu dari 15 orang perwakilan karyawan yang melakukan perundingan dengan pihak perusahaan.

Lalu, pada siang hari tanggal 5 Mei 1993, sebanyak 13 buruh yang dianggap menghasut rekan-rekannya untuk berunjuk rasa, digiring paksa ke Komando Distrik Militer (Kodim) Sidoarjo.

Marsinah dan buruh lainnya yang dianggap terlibat langsung dipaksa mengundurkan diri dari PT CPS karena dituduh telah menggelar rapat gelap dan mencegah karyawan lain bekerja.

Berita Terkait

1
2 3 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral