news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Pameran “Indonesia Month”.
Sumber :
  • Tim tvOne/Miranti Hirschmann

Pameran “Indonesia Month” Diadakan di Belgia Selama September, Menampilkan Reog Ponorogo hingga Tari Sajojo

KBRI Brussel menyelenggarakan pagelaran budaya di alun alun Plasa Perpustakaan Oostende (10/9/2022). Bekerja sama dengan Pemerintah kabupaten Ponorogo, dengan menghadirkan pementasan Reog Ponorogo di 2 kota yaitu Oostende dan Brussel.
Selasa, 13 September 2022 - 20:50 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta - KBRI Brussel menyelenggarakan pagelaran budaya di alun alun Plasa Perpustakaan Oostende (10/9/2022). Bekerja sama dengan Pemerintah kabupaten Ponorogo, dengan menghadirkan pementasan Reog Ponorogo di 2 kota yaitu Oostende dan Brussel.

Aksi pementasan Reog Ponorogo yang dinamis berhasil menarik minat sekitar 300 warga Oostende yang memadati alun alun di halaman perpustakaan tersebut. Aksi Singo Barong terus mengundang decak kagum dan tepuk tangan penonton.  Diawali dengan tarian oleh warok dan jathilan, ramainya musik khas Reog terus mengundang kehadiran warga yang semakin menyemarakkan suasana.

Keberadaan Kelompok Reog Ponorogo ini merupakan bagian dari pementasan tour Eropa ke  Belanda (Den Haag), Belgia (Ostende, Brussel), Perancis (Paris) dan Jerman (Frankfurt). Kelompok ini merupakan gabungan 14 sanggar Reog kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Selain Reog, KBRI juga menampilkan ragam budaya dari Diaspora Indonesia mulai dari tampilan angklung hingga tari-tarian nasional seperti Tari Merak, Tari Belibis dan Tari Sajojo.

Pameran “De Schat van Indonesië” menampilkan benda-benda budaya yang merupakan koleksi para warga Belgia.

Setiap benda unik itu disebutkan memiliki kisahnya masing-masing dan menggambarkan kecintaan para pemiliknya terhadap Indonesia.

Salah satunya, tenun ikat milik Inge de Lauthawer yang ia peroleh dari Sumba. Inge sendiri adalah Yayasan Sumba Foundation yang bergerak di bidang penguatan kapasitas siswa bidang pariwisata.

Tenun ikat tersebut ia beli dari Kornelis Ndapakamang, seorang artis asal Sumba, dan masih dibuat secara tradisional,  termasuk pewarna alami dari tumbuhan.

Tenun ikat antik itu memperlihatkan motif khas dari kerajaan Pau dan Rende, yang dahulu kala berada di Sumba Timur.

Di sudut lain perpustakaan, KBRI juga menampilkan beberapa komoditas unggulan Indonesia yang merupakan produk impor favorit di Belgia, seperti alas kaki, pakaian, kopi, teh, rempah, dan lain-lain.

Bagian itu, menurut keterangan tersebut, memperlihatkan Indonesia sebagai mitra ekonomi penting bagi Belgia dan betapa produk-produk Indonesia begitu dekat dan telah akrab dimanfaatkan warga setempat.

Pembukaan “De Schat van Indonesie” (6/9) diselenggarakan bersamaan dengan Diskusi Buku “Revolusi” karya sejarawan Belgia David van Reybrouck yang diluncurkan pada 2020.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral