- Ammar Ramzi
Dari atas Bukit Zaitun, Kami Melihat Persoalan Palestina Lebih Luas: Seri Perjalanan Umroh Plus Aqsa Elharamain Wisata
tvOnenews.com – Kamis, (31/10/2024) hari kedua jemaah Umroh plus Aqsa Elharamain Wisata berada di Palestina. Kami diajak Firas (tour guide) untuk memandangi Masjid Al-Aqsa dari sudut yang berbeda.
“Dari sudut yang lebih luas dan indah,” kata Firas.
Kami diajak ke sebelah timur Masjid Al-Aqsa, naik ke puncak titik tertinggi Bukit Zaitun setinggi 818 m (2.684 kaki). Dari bukit ini terlihat jelas keseluruhan kompleks Al-Aqsa seluas 144.000 meter persegi.
Dari bukit yang terbentuk dari batuan sedimen kapur ini kami juga bisa melihat hamparan luas kota Jerussalem.
- Ammar Ramzi
Di ujung mata memandang terdapat bangunan-bangunan tinggi, upaya Israel memoderinisasi wilayah jajahannya.
Namun kompleks Al-Aqsa tetap menjadi landskap yang paling indah dalam potret mata kami. Tembok batu kuning yang mengelilinginya seakan menceritakan sejarah panjang tempat suci ini.
Kubah emas dan biru tua di sana berdiri gagah, bangga pernah menjadi lokasi pusat dakwah para nabi turun temurun.
Sayang, masjid yang menjadi saksi mi’raj-nya Nabi Muhammad yang kemudian dimakmurkan oleh Umar bin Khattab, Salahuddin Al-Ayyubi, dan kesultanan Islam setelahnya itu kini tak bisa leluasa dikunjungi umat Islam.
Tentara Israel sepenuhnya bisa melakukan kontrol siapa yang boleh masuk dan siapa yang tidak. Jemaah Umroh plus Aqsa Elharamain Wisata mengalaminya sendiri.
Pada Jumat subuh, kami dan sejumlah pemuda Palestina dilarang masuk untuk melaksanakan salat subuh di Al-Aqsa.
Tanpa alasan yang jelas, mereka hanya mengusir kami dengan arogan sambil menenteng senjata laras panjang di tangannya.
Hanya mereka yang berusia lanjut yang dipersilakan masuk untuk salat. Sementara rombongan orang Yahudi masuk dengan leluasa dikawal oleh tentara Israel.
- Ammar Ramzi
Kesemena-menaan para penjajah Israel itu membuat geram hati ini. Dari atas bukit Zaitun ini kami berazam untuk terus menyuarakan pembebasan Masjid Al-Aqsa, agar sepenuhnya kembali ke pangkuan muslimin.
“Sebenarnya bagi orang Yahudi, Masjid Al-Aqsa tidaklah penting. Bagi mereka puncak bukit (batu) Muria yang ada di dalam Kubah As-Sakhrah yang lebih penting,” kata Firas.
Mereka juga yakin di bawah kompleks Al-Aqsa ini terdapat kuil yang mereka sebut sebagai bait suci Salomon.
Baca juga
Maka tak heran di lereng bukit Zaitun ini, di timur Masjid Al-Aqsa terdapat sekitar ratusan ribu pemakaman orang Yahudi.
Mereka berbondong-bondong ingin dimakamkan di sini karena yakin akan bisa langsung masuk surga.
- Ammar Ramzi
Kebun zaitun yang dulu pernah menutupi lereng bukit ini sudah tak nampak lagi. Yang terlihat sekarang hanyalah ratusan ribu makam orang-orang Yahudi.
Lereng barat bukit yang menghadap langsung ke Masjid Al-Aqsa ini telah diperjual belikan sebagai pekuburan orang Yahudi. Harganya pun tak main-main, untuk sepetak kuburan mencapai $22.500 atau hampir Rp300 juta.
Orang-orang kaya Yahudi berlomba-lomba dimakamkan di sini. Sementara bagi orang Kristen bukit Zaitun digambarkan sebagai tempat Yesus naik ke surga.
Itu tertuang dalam Kisah Para Rasul kitab kelima Perjanjian Baru Alkitab.
Namun apa yang terjadi di Palestina hari ini bukanlah semata perebutan situs bersejarah di kitab masing-masing.
Perampasan lahan, pemerkosaan, pembantaian, hingga genosida terang-terangan dilakukan Israel untuk menghapus keberadaan umat Islam di bumi Palestina.
Dan itu sudah berlangsung sejak 5 Juni 1967, ketika Israel mulai menodai wilayah bersejarah Palestina, termasuk Jerussalem dan yang kini tersisa Jalur Gaza, Tepi Barat.
Masihkah mata dunia tertutup dengan peristiwa kemanusiaan yang keji ini?
(amr)