- Darlianto
Takik Beruk, Kuliner Khas Bungo yang Belum Diketahui Banyak Orang
Bungo, tvOnenews.com - Jika Anda pernah datang ke Kabupaten Bungo, Jambi, ada kuliner khas yang belum diketahui oleh wisatawan. Kuliner yang satu ini ialah Takik Beruk atau kantung semar, atau biasa disebut juga dengan cangkir monyet.
Kuliner ini merupakan sejenis makanan kue biasa, namun tempat yang digunakan menggunakan Takik Beruk.
Kue yang lezat yang menggugah selera berbentuk jajanan ini merupakan kue khas Desa Sungai Arang, Kecamatan Bungo Dani, Kabupaten Bungo, Jambi, yang diperkirakan berjarak 6 kilometer dari pusat Kota Muaro Bungo.
Umumnya Takik Beruk atau cangkir monyet ini berbahan dasar ketan yang dipadu dengan santan dan garam. Lalu dibungkus dengan tanaman kantung semar, untuk rasa orisinilnya.
Untuk varian rasa bisa berupa tepung yang dicampur pandan atau selai srikaya. Ada juga yang dibuat dari ubi dan gula merah. Sementara bungkusnya tetap dari tanaman kantung semar.
Tak jarang kue ini diberi tambahan bahan lain seperti pandan atau gula merah untuk menambah varian rasanya. Bahan utamanya tetaplah adalah beras ketan, santan, dan sedikit garam dengan pembungkus kantong semar.
Tanaman kantung semar didapat di payau atau rawa-rawa sekitar Sungai Arang. Kantong semar ada tiga macam, yaitu yang terdapat di akar (yang menjalar), di batang, dan di ujung daun. Ketiga jenis itu, selain untuk pembuatan kuliner, juga bisa dimanfaatkan untuk keperluan medis.
Makanan khas Bungo ini biasanya disajikan saat ada acara tertentu. Misalnya untuk memperingati Isra’ Mi’raj , Maulid Nabi, ataupun untuk hidangan di hari raya, dan acara pernikahan.
Sekarang kue mungil yang unik tersebut sudah populer, bahkan mudah ditemukan sebagai jajanan. Bentuknya yang unik membuat orang suka membeli jajanan ini untuk oleh-oleh atau buah tangan. (dar/nof)