- Antara
Vaksin Dosis Empat Sudah Berjalan, Penyaluran untuk Masyarakat Sipil Perlu Menunggu Kebijakan Kemenkes
Jakarta - Dinas Kesehatan DKI Jakarta sudah mulai menjalankan program vaksin dosis empat. Namun program ini masih direalisasikan sebatas ruang lingkup tenaga kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastusi sebut bahwa vaksin dosis empat belum disalurkan untuk lansia atau masyarakat sipil lantaran masih perlu menunggu kebijakan yang diturunkan oleh Kementerian Kesehatan.
“Vaksinasi dosis keempat atau booster bagi tenaga kesehatan sudah berjalan. Untuk lansia kita masih menunggu kebijakan di tingkat Kementerian Kesehatan,” kata Widyastuti, Jakarta Pusat, Rabu (23/11/2022).
Untuk tanggal pasti penyaluran dosis keempat pada masyarakat sipil, Widyastuti mengaku belum dapat diumumkan karena masih perlu menunggu. Namun dia berharap dapat dilaksanakan dalam waktu dekat ini.
“Kita tunggu saja sama-sama, semoga buka dalam waktu secepatanya,” ujarnya.
Hal ini disinyalir lantaran kasus Covid-19 yang terus meningkat dalam bulan November ini. Kini untuk DKI Jakarta sendiri kerap mendapatkan 2000 kasus positif per hari.
Maka daripada itu, dia mengimbau masyarakat DKI Jakarta untuk segera melengkapi dosis vaksinasi. Sekiranya jika dosis ketiga dapat berjalan dengan lancar, tidak menutup kemungkinan dosis keempat turut menyusul untuk segera disalurkan.
Seperti yang dinformasikan sebelumnya, Dinas Kesehatan DKI Jakarta ingatkan bahwa kenaikan angka masyarakat yang terjangkit Covid-19 di DKI Jakarta meningkat adalah sinyal untuk jangan lengah.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes DKI Lies Dwi Oktavia di kegiatan “Kesiapan Faskes di Jakarta: RSDC Wisma Atlet Kemayoran Tetap Terima Pasien Covid-19” yang dilakukan secara daring, Selasa (22/11/2022).
“Kalau dari perkembangan kasus di Jakarta saat ini kita mendapat kasus baru dikisaran angka 2000-an kasus tiap hari nih di Jakarta dalam beberapa periode waktu ini. Perlu mendapat perhatian bagi kita semua sekaligus membuktikan Covid masih ada sehingga kita jangan sampai lengah untuk terus mewaspadai,” kata Lies, melansir dari kanal YouTube BNPB.
Lebih lanjut, Lies mengatakan bahwa kasus aktif sendiri itu berarti masyarakat yang tengah dalam masa isolasi dan baru didiagnosis dalam 10 hari terakhir dan saat ini sedang menjalani masa isolasi maupun masa perawatan.
“Untuk yang menjalani masa perawatan mungkin di rumah sakit ada di 22.500 kasus saat ini di Jakarta. Situasi ini memang meningkat kalau dibandingkan beberapa minggu atau dibandingkan dengan situasi yang sangat rendah Covid-nya di periode pertengahan Oktober,” ungkap Lies.
Kendati demikian, Lies mengatakan bahwa angka keterisian rumah sakit masih dalam kategori longgar, atau berada di angka 35 persen untuk tempat tidur isolasi dan 28 persen untuk tempat tidur perawatan intensif atau ICU. (agr/ree)