- ANTARA FOTO (Pexels)
Ini Seluk Beluk Penyakit Jantung Koroner dan Penanganannya
Faktor penyebab penyakit jantung koroner cukup banyak. Meskipun demikian, penelitian menunjukkan bahwa tekanan darah tinggi, kolesterol dan trigliserida tinggi, diabetes, kegemukan, kebiasaan merokok, serta peradangan pada pembuluh darah merupakan faktor utama yang mencederai dinding arteri. Saat arteri rusak, plak akan lebih mudah terjadi dan menyebabkan penebalan atau penyempitan arteri.
Beberapa keadaan atau penyakit lainnya yang merupakan faktor risiko terjadinya penyakit jantung koroner meliputi genetik, gaya hidup sedentari, konsumsi alkohol berlebihan dan stres akibat kesibukan.
Tanda dan gejala
Konsultan Kardiologi Intervensi di RS Pondok Indah menjelaskan tanda-tanda dan gejala penyakit ini. Kurangnya oksigen yang dialirkan ke otot jantung akibat penyempitan atau sumbatan pembuluh darah koroner menimbulkan rasa sakit di dada bagian tengah kiri (angina pectoris).
Rasa sakit tersebut biasanya timbul saat beraktivitas dan berkurang saat beristirahat. Pada penderita berusia lanjut (lebih dari 65 tahun), keluhan nyeri dada ini sering tidak jelas atau tersamarkan, seperti masuk angin.
Apabila seseorang mulai merasakan nyeri dada, baik ringan sampai dengan berat, sebaiknya segeralah periksakan diri ke dokter spesialis jantung dan pembuluh darah. Apalagi jika nyeri ini sudah menjalar ke leher, rahang, bahu, tangan sisi kiri, punggung, atau perut sisi kiri.
Nyeri dada disebut dengan “angina” dan dapat bertahan selama beberapa menit. Jika plak belum menyumbat arteri koroner secara menyeluruh, angina dapat mereda dengan sendirinya.