news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ilustrasi Bau Badan.
Sumber :
  • Freepik/benzoix

Apakah Benar Orang yang Bau Badan Disebabkan Faktor Keturunan? Begini Penjelasan Dokter

dr. Tirta jelaskan bahwa bau badan bukan karena keturunan, tapi akibat bakteri dan gangguan metabolik seperti diabetes atau kolesterol tinggi.
Sabtu, 20 Desember 2025 - 17:37 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews.com - Orang beranggapan bahwa seseorang memiliki bau badan tertentu karena faktor keturunan.

Namun, menurut dokter, anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Bau badan tidak muncul semata karena genetik, melainkan lebih dipengaruhi oleh kebersihan tubuh, metabolisme, dan aktivitas bakteri di kulit.

Dokter Tirta menjelaskan bahwa penyebab utama bau badan adalah penumpukan bakteri di permukaan kulit, bukan karena faktor keturunan.

“Mitos. Bau badan itu dikarenakan adanya penumpukan bakteri pada tubuh kalian,” ujar dr. Tirta.

Ia menambahkan bahwa bau badan sering kali menjadi sinyal adanya masalah metabolik dalam tubuh. Misalnya, pada penderita diabetes atau kolesterol tinggi, tubuh dapat mengeluarkan aroma khas karena adanya gangguan metabolisme lemak atau gula.

"Bau badan itu merupakan salah satu ciri khas bahwa tubuh kalian ada kelainan metabolik kayak diabet atau kolesterol tinggi,” lanjutnya.

Menurut dr. Tirta, aroma tubuh juga dapat bervariasi tergantung pada jenis keringat dan kondisi kulit seseorang.

Misalnya, bau apek atau amis bisa muncul ketika keringat bercampur dengan bakteri, terutama di bagian tubuh yang lembap seperti leher, ketiak, atau punggung.

"Kalau bau apek dan amis, itu artinya keringat kalian bercampur dengan bakteri terutama di leher dan daki kalian, jadinya baunya kecut, apek, asem, enggak enak,” ujarnya.

Selain faktor metabolik dan kebersihan, ada juga faktor lingkungan yang dapat memengaruhi bau badan, seperti cuaca panas, konsumsi makanan pedas, bawang, atau kopi yang dapat meningkatkan produksi keringat dan aroma tubuh.

Namun, faktor genetik hanya berperan kecil, terutama terkait jumlah dan aktivitas kelenjar apokrin, kelenjar penghasil keringat di area seperti ketiak dan selangkangan.

dr. Tirta menegaskan bahwa masalah bau badan bisa diatasi dengan menjaga kebersihan tubuh dan gaya hidup sehat.

“Buat kalian yang bau badan, mandinya yang bersih, mandinya itu yang proper,” sarannya.

Ia juga mengingatkan bahwa penggunaan parfum bukan solusi utama. Parfum hanya berfungsi untuk menutupi aroma tubuh sementara, bukan mengatasi sumber bau yang sebenarnya.

“Penggunaan parfum untuk menghilangkan bau badan itu hanya menyamarkan. Kalau bau badan kalian terus-terusan bahkan dengan mandi aja enggak hilang, tolong bawa ke dokter,” kata dr. Tirta.

Dalam dunia medis, kondisi bau badan kronis dikenal dengan istilah bromhidrosis. Penyakit ini bisa terjadi karena produksi keringat berlebih atau adanya infeksi bakteri tertentu di kulit.

Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan untuk memastikan apakah penyebabnya adalah gangguan metabolik, hormon, atau kebersihan tubuh.

Selain pemeriksaan medis, bila bau badan disarankan untuk menjaga kebersihan pakaian, mencukur rambut ketiak secara rutin, serta menghindari makanan yang bisa memicu bau tubuh.

Penggunaan sabun antibakteri dan deodoran yang tepat juga dapat membantu mengurangi pertumbuhan bakteri penyebab bau.

Bagi sebagian orang, bau badan bisa menjadi hal yang memengaruhi kepercayaan diri dan kenyamanan sosial.

Namun, memahami penyebab ilmiahnya adalah langkah pertama untuk mengatasinya. Sebaiknya mulai memperhatikan pola hidup sehat dan kebersihan tubuh sehari-hari agar tubuh tetap segar dan bebas dari bau tidak sedap. (adk)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

01:02
02:56
15:03
10:35
06:54
01:00:11

Viral