- Freepik
Benarkah Matcha atau Kopi Bisa Picu Asam Lambung Naik? Begini Penjelasan Dokter soal Kandungan Kafeinnya
tvOnenews.com - Minum kopi atau matcha sudah menjadi bagian dari gaya hidup banyak orang. Kopi dianggap membantu meningkatkan fokus dan semangat, sementara matcha dikenal sebagai minuman sehat yang kaya antioksidan.
Namun, ada kekhawatiran di masyarakat bahwa dua minuman ini bisa memicu naiknya asam lambung atau memperparah gejala GERD (Gastroesophageal Reflux Disease). Benarkah demikian?
Dalam tayangan YouTube Good Talk TV, dr. Hans Tandra, memberikan penjelasan menarik tentang hubungan antara kopi, matcha, dan gangguan lambung.
Menurutnya, anggapan bahwa kopi atau matcha secara langsung menyebabkan asam lambung naik tidak sepenuhnya benar, tetapi juga tidak sepenuhnya salah.
Menurut dr. Hans Tandra, baik kopi, matcha, maupun cokelat mengandung kafein, zat stimulan alami yang memang dapat memengaruhi produksi asam lambung.
“Matcha atau kopi bikin asam lambung? Ada benarnya sebenarnya begitu, tapi bukan berarti tidak boleh dikonsumsi,” jelasnya.
- Ist
Kafein dapat meningkatkan sekresi asam di lambung dan mempercepat pengosongan lambung, sehingga pada orang dengan sensitivitas tinggi atau penderita GERD, hal ini bisa menimbulkan gejala seperti perih di ulu hati, mual, dan sensasi panas di dada.
Namun, bagi orang yang sehat dan mengonsumsi dengan cara yang benar, efek ini bisa diminimalkan.
Ia juga menjelaskan bahwa kopi bersifat stimulan yang membuat tubuh terasa segar dan berenergi, sementara matcha memiliki efek menenangkan karena kandungan L-theanine di dalamnya.
Meski begitu, keduanya tetap mengandung kafein yang dapat mengiritasi lambung jika dikonsumsi dengan cara yang salah.
Dr. Hans menegaskan bahwa kebiasaan minum kopi atau matcha dalam keadaan perut kosong adalah penyebab utama gangguan lambung.
“Pertama, makan dulu. Jangan perut kosong. Kalau perut kosong minum matcha atau kopi, bisa ganggu lambung,” ujarnya.
Ia menyarankan agar kopi atau matcha dinikmati sekitar satu jam setelah makan, bukan sebelum atau saat perut masih kosong.
Ketika perut sudah terisi makanan, asam lambung tidak akan bekerja terlalu agresif, sehingga kafein tidak menimbulkan iritasi pada dinding lambung.
Selain itu, cara menikmati kopi juga penting. Minuman ini sebaiknya tidak diminum dengan tergesa-gesa.
“Minum kopi atau matcha pelan-pelan, disesap sedikit demi sedikit, jangan langsung glak-glek. Biarkan bercampur dulu dengan air liur,” jelas dr. Hans.
Air liur mengandung enzim alami yang membantu menetralkan keasaman sebelum cairan masuk ke lambung, sehingga bisa mengurangi risiko iritasi dan perih.
Agar bisa tetap menikmati kopi dan matcha tanpa khawatir perut perih, dr. Hans Tandra memberikan beberapa tips penting.
Pertama, hindari menambahkan terlalu banyak gula, susu, atau topping yang justru bisa memperberat kerja lambung.
“Kopinya boleh ditambah sedikit creamer atau sweetener, tapi jangan berlebihan. Saya tidak menyarankan banyak susu, banyak topping, atau terlalu manis,” ujarnya.
Terlalu banyak gula atau susu dapat memperlambat pencernaan dan meningkatkan produksi gas di perut.
Begitu pula dengan matcha. Banyak orang menambahkan es krim, sirup manis, atau whipped cream agar rasanya lebih lezat, padahal hal itu justru membuat lambung bekerja lebih berat.
“Matcha pun demikian, jangan dikasih macam-macam topping. Kasih es krim lagi, itu tidak sehat,” tambahnya.
Ia juga menekankan pentingnya posisi tubuh setelah makan dan minum kopi atau matcha. Sebaiknya duduk santai dulu selama 30 menit setelah makan sebelum menikmati minuman berkafein.
Posisi ini membantu lambung mencerna makanan dengan baik sebelum menerima tambahan cairan yang bersifat asam.
Secara umum, matcha cenderung lebih bersahabat dengan lambung dibandingkan kopi.
Hal ini karena matcha mengandung L-theanine, zat alami yang membantu menenangkan sistem saraf dan mengurangi efek samping kafein seperti jantung berdebar atau peningkatan asam lambung.
Namun, setiap orang memiliki tingkat sensitivitas lambung yang berbeda. Bagi mereka yang memiliki riwayat maag kronis atau GERD, sebaiknya membatasi konsumsi kafein, baik dari kopi maupun matcha. (adk)