- dok.tvonenews.com/FB Pahoa
Berkaca dari Kasus Timothy Anugerah dan Siswa Pahoa, Berikut Tips Menjaga Kesehatan Mental pada Pria
Jakarta, tvOnenews.com- Miris baru-baru ini muncul, kasus diduga bunuh diri di lingkungan Sekolah atau Kampus. Hal ini berkaca dari kasus Timothy Anugerah dan Siswa Pahoa.
Kematian Timothy ataupun siswa Pahoa, keduanya sama-sama mendapatkan perhatian masyarakat, terlebih di media sosial.
Sejauh ini, antara kasus Timothy dan siswa Pahoa dijelaskan masih dalam penyelidikan pihak Kepolisian.
Peristiwa keduanya, bisa menjadi peringatan dini bagi kita. Terlebih pria untuk menjaga mental tetap sehat.
- dok.tvonenews.com/FB Pahoa
Faktanya, stres lebih mudah dialami oleh pelajar, seperti dalam laporan Associated Press pada tahun 2009, ada sebanyak 85% pelajar mengalami stres setiap harinya.
Sebagaimana berdasarkan data dari WHO pada 2016, sekitar ada 793 ribu kematian akibat bunuh diri di seluruh dunia. Sebagian besar dari angka tersebut dialami oleh laki-laki.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dijelaskan hal yang sama, kalau tahun 2016 sebanyak 3,4 per 100 ribu penduduk.
Berikut 3 Tips Menjaga Kesehatan Mental pada Pria
1. Kenali gejala stres atau gejala depresi
Melihat kasus Timothy dan siswa Pahoa juga lainnya, memperlihatkan dari data kalau Pria memang lebih mudah mengalami stres atau depresi, dibandingkan wanita.
Menurut Halodoc, kalau pria lebih sering memilih memendam semua permasalahan. Juga dianggap lebih segan untuk datang ke Psikolog.
Hal inilah yang memicu seseorang, khususnya pria jadi mengalami stres yang berujung mengakhiri hidupnya.
"Perasaan sedih atau emosional umumnya menjadi gejala utama depresi. Bagi banyak pria, meski bukan gejala utama tapi bisa juga disertai sakit kepala, masalah pencernaan, kelelahan, mudah tersinggung, atau nyeri jangka pendek dan panjang," keterangan dalam Mayoclinic.
Perlu diketahui, kalau stres merupakan sebuah perasaan tidak nyaman yang terbentuk karena terlalu banyak tekanan mental atau emosional. Umum terjadi di tempat kerja, atau di rumah tangga, dan hal-hal lainnya.
Gejala stres pada diri seseorang dapat terlihat dari kondisi fisik, emosional, dan perilakunya. Umumnya nampak, seperti berkonsentrasi, mudah tersinggung, dan kehilangan minat dalam kehidupan sosial.
Sementara depresi jauh lebih berbahaya dari stres. Gejalanya seperti, perubahan suasana hati yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon yang bisa memicu seseorang mengakhiri hidupnya.
2. Konsultasikan dengan Orang Tua atau Ahlinya
Sehubugan dengan kesehatan mental, pria lebih disarakan agar bisa berkomunikasi tak segan sharing atau bercerita dikala stres atau depresi.
Seperti bicarakan dengan orang tua, sahabat ataupun ahlinya seperti Psikolog.
Sebagaimana disampaikan juga, kalau stres yang bisa meningkat menjadi depresi bisa memicu masalah di setiap aspek kehidupan Anda.
"Perlu diingat, kalau depresi dapat memengaruhi kesehatan, karier, hubungan Anda dengan orang lain, dan keselamatan pribadi."
3. Hidup sehat
Dengan begitu, juga diperlukan agar mental tetap sehat. Seseorang juga harus hidup sehat dan menjaga kesehatan fisik.
Pasalnya, keduanya saling berkaitan yang secara langsung bisa mempengaruhi cara kita berpikir, merasa dan berperilaku saat menjalani kehidupan.
Melansir dari laman Kemenkes, hidup sehat berupa makanan yang sehat, dengan nutrisi lengkap dan seimbang, ada Karbohidrat, protein dan buah. Karbohidrat itu termasuk makanan, seperti nasi, sereal, roti.
Ditambah protein: hewani (daging, ikan, ayam, susu) dan nabati (kacang-kacangan, biji-bijian), juga Buah dan sayur.(klw)