- pexels.com/MART Productions
Mitos atau Fakta, Kanker Serviks Muncul Karena Sering Gonta-Ganti Pasangan? Begini Penjelasan Dokter
tvOnenews.com - Kanker serviks menempati posisi sebagai jenis kanker terbanyak kedua di Indonesia setelah kanker payudara.
Menurut data Global Cancer Observatory (2018), tercatat sekitar 32.469 kasus dengan angka kematian mencapai 18.279 jiwa.
Melansir dari YouTube Hidup Sehat tvOne, dr. Erwinsyah Hasyim Harahap, Sp.OG (K), M.Kes, spesialis kebidanan dan kandungan, menjelaskan bahwa kanker serviks adalah kanker yang terjadi di mulut rahim.
Gejala awal dari penyakit ini adalah, adanya pendarahan pasca berhubungan badan atau postcoital bleeding. Kemudian, keputihan terus-menerus yang disertai rasa nyeri di area pinggul juga bisa jadi tanda penyakit kanker serviks.
Penyebab kanker serviks
- Freepik
dr. Erwin memaparkan, kanker serviks 90 persen disebabkan karena Human Papillomavirus (HPV) atau Virus Papiloma Manusia.
"HPV ini ada 15 tipe dari HPV ini, tapi yang bisa menyebabkan terjadinya kanker serviks ada yang paling sering dan yang utama ada tipe 16 dan 18, di samping ada faktor prediposisi (faktor risiko) terjadinya kanker serviks," jelasnya.
Lebih lanjut, dr. Erwin juga menyebut bahwa yang paling rentan terkena kanker serviks adalah wanita yang sering bergonta ganti pasangan. Hal tersebut memicu infeksi menular seksual (IMS) seperti gonore, sifilis, dan klamidia.
Selain itu, penyakit ini juga rentan terjadi pada wanita yang merokok. Kemudian, faktor keturunan atau genetik.
"Seseorang yang punya keturunan untuk terjadinya kanker serviks. Jadi, wanita tersebut adalah rentan untuk terjadinya kanker serviks.
Selanjutnya, kehamilan di usia muda, tepatnya di bawah 20 tahun pun turut memiliki risiko terkena kanker serviks yang cukup tinggi.
- tangkapan layar YouTube Hidup Sehat tvOne
"Itu adalah fakta bahwa kehamilan yang terjadi di bawah (usia) 20 tahun itu mempunyai risiko untuk terjadinya kanker serviks," kata dr. Erwin.
"Kalau terjadi kehamilan kurang dari (usia) 20 tahun itu di mana fungsi-fungsi alat reproduksi itu belum berfungsi dengan baik, ya. Terutama untuk serviks sendiri belum siap, sehingga kemungkinan untuk terjadinya kanker serviks jauh lebih tinggi apabila dia terjadi kehamilan di atas usia reproduktif yaitu di atas usia yang seharusnya," tambahnya.