- Istockphoto
Strategi Meningkatkan Daya Saing UMKM Perempuan Penyandang Disabilitas melalui Program Difabelpreneur
tvOnenews.com - UMKM perempuan penyandang disabilitas kerap dipandang sebelah mata, padahal kontribusinya bagi roda perekonomian tidak bisa dianggap kecil. Dari bisnis kuliner sederhana, kerajinan tangan, hingga produk fesyen, banyak pelaku usaha perempuan disabilitas yang berhasil membuktikan bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk produktif.
Namun, tantangan seperti keterbatasan modal, akses pasar, dan literasi manajemen usaha sering kali membuat mereka sulit berkembang secara berkelanjutan.
Peran pemberdayaan menjadi krusial. Jika diberikan ruang yang inklusif, pelatihan yang tepat, serta akses pembiayaan, UMKM perempuan disabilitas mampu tumbuh menjadi motor ekonomi di daerahnya.
Contoh nyata dapat ditemukan di beberapa kota seperti Yogyakarta dan Solo, di mana kelompok perempuan disabilitas berhasil memasarkan produk kriya lokal hingga menembus pasar digital.
Hal ini membuktikan bahwa dukungan yang tepat bisa mengubah tantangan menjadi peluang. Untuk itu, keterlibatan pihak swasta maupun pemerintah sangat dibutuhkan dalam memaksimalkan potensi tersebut.
Kehadiran program berbasis pemberdayaan, seperti pelatihan manajemen keuangan, strategi pemasaran digital, hingga pengembangan jejaring usaha, dapat memperkuat UMKM perempuan disabilitas agar lebih mandiri.
Inilah semangat yang diusung Danareksa melalui program “Difabelpreneur untuk Indonesia Inklusif”, yang baru saja hadir di Medan, salah satu pusat ekonomi terbesar di Sumatera.
Kembali melanjutkan program Difabelpreneur yang sudah berjalan sejak 2022. Setelah sebelumnya hadir di Yogyakarta, Solo, dan Jepara, kini giliran Kota Medan menjadi tuan rumah.
Program ini ditujukan khusus bagi UMKM perempuan penyandang disabilitas dengan fokus pada pelatihan, pendampingan, serta peningkatan kapasitas usaha. Sebanyak 25 peserta, mayoritas bergerak di bidang kuliner dan kerajinan, mengikuti pelatihan luring pada 10–12 September 2025.
Setelah itu, mereka akan melanjutkan pembelajaran daring agar proses pendampingan tetap berkesinambungan dan komitmen dalam mendukung pemberdayaan UMKM perempuan disabilitas.
“Program Difablepreneur untuk Indonesia Inklusif adalah komitmen kami untuk mendukung pemberdayaan UMKM di Indonesia, khususnya bagi teman-teman disabilitas perempuan yang luar biasa tangguh. Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan hadir untuk mengurangi keterbatasan tersebut,” jelas Avianto Istihardjo, Direktur Manajemen Risiko sekaligus Plt. Direktur Keuangan Holding BUMN Danareksa.