- Istockphoto
Strategi Jitu Program Kehamilan di Usia 35+: Rahasia dari Pakar Obgyn, Cerita Pejuang Garis Dua, dan Gaya Hidup yang Terbukti Efektif
tvOnenews.com - Memasuki usia 35 tahun ke atas, banyak pasangan yang mulai menyadari tantangan dalam mewujudkan impian memiliki buah hati. Secara medis, angka keberhasilan kehamilan memang menurun seiring bertambahnya usia.
Menurut data American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), wanita berusia 35–39 tahun memiliki peluang hamil alami sekitar 15–20% per siklus, jauh lebih rendah dibandingkan usia 20–30 tahun yang berada di kisaran 25–30%.
Faktor utama yang memengaruhi adalah penurunan kualitas dan jumlah sel telur seiring bertambahnya usia. Hal inilah yang membuat strategi program hamil menjadi krusial bagi pasangan yang baru merencanakan momongan setelah usia 35 tahun.
Penelitian dari National Institute of Child Health and Human Development (NICHD) juga menegaskan bahwa risiko infertilitas meningkat tajam pada usia ini, dengan sekitar 1 dari 3 wanita berusia 35–40 tahun mengalami kesulitan hamil.
Meski begitu, perkembangan teknologi medis saat ini memberi banyak opsi. Tak hanya melalui program bayi tabung, tetapi ada pula strategi lain seperti skrining kesuburan, optimalisasi gaya hidup, hingga inseminasi buatan. Dengan pemahaman yang tepat, peluang memiliki buah hati tetap terbuka lebar.
Indonesia pun menghadapi tantangan serupa. Berdasarkan data Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), prevalensi infertilitas di Indonesia mencapai 10–12% dari pasangan usia subur, atau sekitar 4–6 juta pasangan dari total 39,8 juta pasangan.
Angka ini menunjukkan betapa pentingnya literasi masyarakat terkait kesehatan reproduksi, khususnya bagi pasangan usia matang.
Strategi Program Hamil di Usia 35+
Talkshow edukasi bertajuk “Strategi Program Hamil di Usia 35+” yang digelar pada Sabtu (30/08/25) di Hotel Harris Kelapa Gading, Jakarta Utara, menghadirkan pakar fertilitas dari Klinik Fertilitas & Bayi Tabung MBRIO Mitra Keluarga.
Ada sejumlah langkah strategis yang bisa dilakukan pasangan untuk meningkatkan peluang kehamilan.
“Bagi pasangan usia 35+, strategi yang perlu ditempuh antara lain pemeriksaan kesehatan reproduksi, skrining kesuburan, pemeriksaan cadangan sel telur, analisis sperma, hingga penerapan pola hidup sehat,” ujar dr Boy Abidin, SpOG Subsp FER.
Ia juga menambahkan bahwa hubungan intim teratur, suplementasi vitamin dan mineral, serta pengelolaan stres memiliki peran besar dalam mendukung keberhasilan program hamil.
Selain itu, program kehamilan dapat dilakukan secara bertahap. Mulai dari program alami, penggunaan obat penyubur, inseminasi buatan, hingga teknologi bayi tabung (In-Vitro Fertilization/IVF).
Menurut dr Boy, kecepatan dalam memulai proses dan ketepatan strategi menjadi faktor penentu, terutama pada usia di atas 35 tahun ketika cadangan sel telur semakin terbatas.
Dari sisi pria, dr Ayang Halim, Sp.And, menekankan pentingnya menjaga kualitas sperma. Ia menyarankan agar pria menjaga berat badan ideal, berolahraga rutin, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, serta menghindari rokok, alkohol, dan konsumsi kafein berlebihan.
“Pengelolaan stres juga sangat berpengaruh terhadap kualitas sperma,” ungkap dr Ayang. Dengan demikian, keberhasilan program hamil tidak hanya bergantung pada pihak wanita, tetapi juga keterlibatan aktif suami.
- Ist
Bayi Tabung Bukan Satu-Satunya Solusi
Meskipun bayi tabung sering menjadi pilihan utama, talkshow ini juga menegaskan bahwa IVF bukanlah satu-satunya jalan. Banyak pasangan berhasil memperoleh momongan melalui upaya lain, termasuk inseminasi dan pengaturan gaya hidup.
Beberapa kisah nyata dari pasangan pejuang garis dua yang hadir dalam acara ini menjadi bukti nyata bahwa usaha, kesabaran, dan dukungan medis dapat membuahkan hasil positif.
Klinik Fertilitas & Bayi Tabung MBRIO Mitra Keluarga Kelapa Gading, yang merupakan bagian dari Mitra Keluarga Grup, turut memberikan layanan terbaik dengan tingkat keberhasilan 40–60%.
Dengan fasilitas modern, tenaga medis profesional, hingga dukungan psikologis, klinik ini berkomitmen membantu pasangan mencapai impian menjadi orang tua.
Pada akhirnya, strategi program hamil di usia 35+ menuntut kesadaran, kesiapan fisik-mental, serta keterlibatan penuh kedua belah pihak.
Perkembangan ilmu kedokteran reproduksi modern memberikan secercah harapan, bahwa meskipun usia bukan lagi muda, peluang memiliki buah hati tetap nyata. (udn)