dr Zaidul Akbar.
Sumber :
  • YouTube

Jangan Salah, Begini Cara Makan Mie Instan agar Tetap Sehat, dr Zaidul Akbar Bilang Rahasia Orang Jepang Ada di…

Selasa, 25 Juni 2024 - 20:20 WIB

tvOnenews.com - Mengonsumsi mie instan kerap dianggap tidak sehat. Mie instan kerap menjadi menu pilihan yang mudah dan praktis untuk dikonsumsi secara cepat.

Selain rasanya gurih, mie instan punya banyak varian rasa yang mudah didapatkan dan dibuat.

Namun, banyak yang bilang mengkonsumsi mie instan terlalu sering memiliki efek buruk bagi kesehatan.

Mie instan tidak dianjurkan karena kandungan nutrisinya tak cukup untuk tubuh.

Padahal negara Asia lain seperti Korea, China, dan Jepang menjadikan mie instan sebagai makanan sehari-harinya.

Hal ini semakin populer dengan drama-drama yang menampilkan makanan favorit mayoritas di sana.

Pada suatu kesempatan, dr Zaidul Akbar menjelaskan cara mengonsumsi mie instan agar tetap sehat.

Melihat tayangan-tayangan di media sosial atau film-film, salah satu kebiasaan yang sering dilakukan orang Korea dan Jepang adalah makan mie di setiap kesempatan.

Walaupun punya kebiasaan makan mie, tapi orang Korea dan Jepang tetap terlihat sehat.

Dokter Zaidul Akbar lantas mengungkap rahasia orang Asia Timur tetap sehat meski gemar memakan mie instan karena gaya hidupnya.

Ia menyebut orang Asia Timur sehat karena selalu jalan kaki.

Jalan kaki bisa dianggap sebagai olahraga ringan yang dapat memberikan banyak manfaat.

Salah satunya membakar lemak, menurunkan kolesterol, mencegah diabetes hingga menambah kekuatan otot.

“Kalau dilihat, di Jepang itu. Jepang, Hongkong, China, coba. Orangnya suka jalan, kalau yang pernah ke Hongkong lihat orang jalan ke stasiun itu bisa 14.000 langkah," kata dr Zaidul Akbar. 

Dengan kebiasaan berjalan kaki tersebut, menurut dr Zaidul Akbar itu sudah mampu membakar kalori yang masuk dari mie instan sekaligus menjadikan tubuh tetap sehat.

"Meskipun makan mie nggak sehat, ya, mungkin lemak atau kalori jadi terbakar pas jalan kaki. Masalahnya di kebiasaan, kalau orang Indonesia, kan, jarang jalan kaki,” sambungnya.

Selain itu, kebiasaan sehat orang-orang di Asia Timur kerap mencampurkan bawang-bawangan ke dalam menu makanannya.

"Mereka sangat suka makan bawang-bawangan dan sayuran. Itu sehat punya banyak manfaat," jelasnya.

Selain itu, mereka biasa makan makanan segar dan baru dimasak.

Mereka memiliki kebiasaan memakan makanan yang tidak pernah dipanaskan, sebab makanan yang dipanaskan pasti teroksidasi.

“Makanan yang mereka pesen apa, masak, selesai, habis. Itu bagus, bukan dipanaskan. Semua yang dipanaskan pasti teroksidasi,” ungkap dr Zaidul Akbar.

Oleh sebab itu, dr Zaidul menyarankan, agar masyarakat Indonesia menjalani kebiasaan sehat seperti orang Asia Timur dan seperti yang diajarkan Rasulullah SAW.

“Harusnya kita seperti itu, karena Nabi kita SAW juga seperti itu. Maksudnya Rasul itu kan kalau berjalan menuruni bukit. Tinggal contoh Nabi aja, jalannya Nabi, olahraganya Nabi, pasti kita sehat,” pungkas dr Zaidul.

Diketahui, kandungan makanan memang bisa bereaksi negatif jika dipanaskan kembali.

Hal itu bisa menyebabkan keracunan karena adanya kontaminasi bakteri.

Salah satunya bakteri Campylobacter dapat bertahan selama beberapa jam di permukaan dapur dan berkontak dengan makanan. (adk)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
05:35
06:42
02:18
02:11
03:58
04:45
Viral