- Antara
Pengemudi Mercy yang Lawan Arus di Tol Cakung Diduga Demensia, Kenali Ciri-Cirinya
"Misalnya, (pasien jadi) sering curiga dan sensitif. Orang dengan kepikunan biasanya menjadi rendah diri, menarik diri dari pergaulan sosial. Dia mengurung diri, menjauhi orang lain, murung, akhirnya enggak mau makan. Padahal dia sendiri tidak paham mengapa menjadi seperti itu," tambah dokter yang juga menjabat sebagai Kepala Divisi Geriatri Departemen Ilmu Penyakit Dalam RS Umum Pendidikan Hasan Sadikin-Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung ini.
Untuk kasus berat, pasien demensia bisa mengalami delusional dan melakukan kegiatan yang membahayakan dirinya sendiri.
"Orang dengan demensia bisa tidak mengenal objek, tidak bisa membaca isyarat, kemampuannya sudah mulai hilang. Tidak bisa merencanakan sesuatu. Bisa jadi ketika dia (lansia yang melawan arus di tol cakung) belok di jalan itu, dia enggak ngerti bacaan rambu, perasaannya benar saja," kata Ardhi.
Dokter yang juga menjadi pengurus di Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia (Pergemi) ini menjelaskan bahwa pasien demensia bisa mengingat memori lama termasuk kemampuan menyetir.
"Jadi kemampuan menyetir masih ada, tetapi kemampuan melihat medan sudah tidak ingat. Sudah lupa," tambahnya.
Ardhi mengingatkan anggota keluarga yang ada lansia untuk memahami ciri-ciri demensia. Agar mereka dapat mengintervensi dan mencegah hal buruk terjadi pada orang tuanya.
"Obat bukan utama, yang utama adalah intervensi non-farmakologi. Peran dari keluarga nomor satu. Anak harus maklum bahwa ibu bapaknya sudah dalam kapasitas tidak bisa berubah," katanya menjelaskan.