- Jo Kenaru
Covid-19 Melandai, Warga Manggarai Berani Gelar Acara Budaya
Mengajarkan nilai sportivitas dan fraternitas (persaudaraan), pagelaran caci tidak dikenal istilah menang atau kalah. Caci justru sebagai perekat relasi sosial.
Dalam Rangka Syukuran Kampung
Lebih lanjut Kanisius Mbombot menjelaskan, caci yang digelar selama dua hari yaitu 20-21 September 2021 merupakan rangkaian acara menuju puncak acara “Penti” yaitu acara syukuran kampung Rentung yang puncaknya dilaksanakan pada 23 September 2021.
Penti merupakan salah satu upacara adat bagi orang Manggarai, Flores NTT yang hingga kini masih dilestarikan. Penti adalah sebuah ritual adat yang memiliki makna yang luhur sebagai ucapan syukur kepada Tuhan YME dan leluhur atas hasil panen.
Menurut Kanisius, penti weki peso beo Rentung sudah diagendakan sejak tahun 2020. Pria 62 tahun itu mengatakan, acara penti di Rentung terakhir diadakan pada tahun 2012 lalu.
“Penti weki peso beo (syukuran) untuk kapu gauk saka gawas (kebaikan) leluhur pada beberapa tahun yang telah dilewati. Sejak tahun 2012 baru dibuatkan hal yang sama. Tujuannya agar masyarakat bolek loke baca tara, ita hang ciwal bae hang mane (sejahtera) wus rucuk kandos dango (tidak kesusahan),” terang Kanisius yang bertutur menggunakan Bahasa Manggarai.
Acara ini menurutnya sudah diagendakan sejak lama dan diputuskan oleh para tetua kampung dan para kepala suku di kampung Rentung.