Salah satu karya di pameran Manifesto VIII: Transposisi Galeri Nasional berjudul "Santoso Vibration".
Sumber :
  • IST

Melihat Pameran Seni Rupa Manifesto VIII: Transposisi, Saat Sains dan Seni Kontemporer Betemu di Ruang Pamer

Selasa, 26 Juli 2022 - 21:06 WIB

Benda berbentuk seperti robot itu berputar-putar dengan cahaya lampu hijau menyala. Di tengah bisingnya jalanan Gedung 'A' Galeri Nasional karya instalasi itu jika didekati akan berbunyi "koang..koang..koang" akibat dorongan kinetik tenaga listrik yang bergerak memutar mesin kipas.

Jakarta - Benda setinggi pinggang orang dewasa itu salah satu properti acara pembukaan pameran Manifesto VIII: Transposisi yang diadakan Galeri Nasional. Namun ternyata bukan, instalasi bertajuk "Santoso Vibration" itu adalah satu dari ratusan karya seniman yang digelar di sana.

Karya instalasi mix media dari alat-alat bekas rumah tangga yang menggabungkan medium kayu, besi serta perangkat elektronik dinamo kipas angin itu merupakan buah tangan kolektif Prewangan Studio asal kota Tuban, Jawa Timur.

"Santoso itu nama orang sebetulnya. karena tempat kita di Tuban kan pesisir, jadi anak-anak sering bermain layangan di sana. Santoso ini adalah petani yang sering membuat layangan soangan. Dia jadi idola anak-anak kecil di sana." kata Indra, salah satu perwakilan seniman Prewangan Studio, Selasa (26/7/2022) di Galeri Nasional Jakarta.

Indra mengungkap, pembuatan karya seni instalasi 'kinetik art' tersebut merupakan upaya pemaknaan baru terhadap nilai-nilai lokalitas dan bagaimana kesenian melihat ulang sains dalam memajukan masyarakat.

"karya ini sebenarnya kolektif warga dalam melihat pengembangan serta eksperimen benda. Baik dalam memperbaiki perabotan rumah tangga, menciptakan atau mengembangkan produk baru dan yang lain," imbuhnya.

Seniman jebolan fakultas seni rupa di Jawa Timur itu mengungkap karya instalasi "Santoso Vibration" merupakaan hasil pemaknaan ulang terhadap mainan tradisional layangan soangan agar menjadi karya baru dan dapat dinikmati khayalak.

Dalam paparannya, Indra menjelaskan cara kerja seni instalasi tersebut sebenarnya menggunakan panel 'micro controler' yang disambungkan dengan kabel agar berbunyi sesuai instruksi yang telah diprogram.

"Akhirya kita bikin instalasi seni dari kelokalan masyarakat, salah satunya ya instalasi dari layangan soangan itu," jelas Indra.

Interpretasi Baru dari Seni Rupa dan sains yang Kian Intim

Pascapandemi Covid-19 kehidupan masyarakat mengalami perubahan yang cukup signifikan, baik dalam kehidupan sehari-hari hingga ketergantungan terhadap teknologi yang tak urung turut mempengaruhi cara pandang seniman dalam pengkaryaan mereka.

Tidak hanya karya Prewangan Studio, sebenarnya bentuk aktualisasi dari fenomena itu yang dapat dinikmati di Galeri Nasional serta Museum kebangkitan Nasional. Tercatat 108 perupa juga turut menyemarakkan pameran yang berlangsung pada 27 Juli hingga 26 Agustus 2022 ini.

Lenny Ratnasari Weichert misalnya, seniman perempuan paruh baya ini juga bermain-main dengan sains dan seni rupa lewat eksperimen transposisi warna dalam proses yang ia buat lewat karya bertajuk "Two Worlds". 

Dalam proyek karya seni yang ia kerjakan setengah tahun lamanya itu pengunjung akan melihat bagaimana warna dalam bidang gambar dapat diriset ulang sehingga memunculkan makna baru dari perpaduan sains dan seni rupa.

Lewat karya berbentuk figur manusia berbahan media kawat, lampu LED, serta dinamo itu saat pengunjung berinteraksi dengannya maka bayangan mereka tidak lagi berwarna hitam, melainkan sesuai warna sorot lampu yang diarahkan ke karya tersebut.

"Ini merupakan eksperimen dalam melihat transposisi warna yang luar biasa dengan dibantu teknologi. Ini sebenarnya masih dalam proses ya, karya dengan shadow (bayangan) itu bisa menghasilkan warna," papar Lenny di Museum Kebangkitan Nasional, Selasa (26/7/2022).

Terpisah, Rizki A. Zaelani, salah satu kurator pameran dikutip dari catatan kuratorial menegaskan, dalam pameran ini memang para perupa akan menunjukkan jenis dan karakter medium ekspresi mereka yang beraneka ragam, mulai dari bentuk hingga ukuran karya yang variatif.

"Pameran Manifesto VIII (ini memang) mencoba melihat perkembangan sains dan teknologi sebagai bagian dari kepentingan kemajuan seni rupa. Karya-karya dalam pemeran ini akan menunjukkan kemajuan dan perkembangan tersebut," paparnya. (pag/ebs)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:43
04:41
05:26
03:59
01:39
01:02
Viral