- Syahwan Kamahina
Dipercaya Tingkatkan Imun, Susu Kambing Perah Diburu Konsumen
Probolinggo, Jawa Timur - Seorang mantan manajer hotel asal Klenang Kidul, Banyuanyar, Kabupaten Probolinggo, kini justru sukses jadi peternak kambing perah. Selama pandemi Covid-19, permintaan susu kambing melonjak tinggi lantaran nilai gizi dalam susu kambing dipercaya berkhasiat menambah imun tubuh.
Di kandang sederhana inilah, Faizal Huda, menekuni ternak kambing perah. Dari awal mulanya hanya sepuluh ekor, kini menjadi sekitar 94 ekor indukan dan anakan. Sebelumnya, selama belasan tahun, Faisal bekerja sebagai manajer hotel.
“Berpindah-pindah, terakhir ada di Bali,” ujarnya, Senin (23/8).
Dunia ‘hospitality’ sudah tak asing bagi pria 45 tahun ini. Berbagai macam kondisi hotel sudah pernah dia tangani. Sekitar sepuluh tahun silam, dirinya mencoba untuk beternak kambing peranakan etawa (PE) dan Boer. Ternak kambing baginya hanya sebagai hobi saja, kala itu.
“Hingga pada akhirnya, saya jenuh dan mundur dari dunia perhotelan. Sekitar Januari 2020 lalu,” kenangnya.
Lepas dari hotel, ternak kambing miliknya ia perhatikan secara serius. Tepat setelah ‘resign’ sebagai manajer hotel, Faisal mencoba untuk memanfaatkan potensi lain dari ternak kambing yang digelutinya. Berupa olahan susu kambing.
Sektor susu kambing, sebetulnya sudah ia tekuni. Seiring dengan peternakan kambing yang dikelolanya itu. Namun hasil bahan baku susu olahan yang dijual, berasal dari mitra peternakan susunya. Bukan murni hasil kandang ternak miliknya itu.
“Awal pandemi itu kami maksimalkan susu kambingnya. Hasil kandang kami perharinya bisa sampai 22 liter. Ditambah 10 liter, dari masing-masing 7 mitra kami. Sebulan, sekitar 1.000 liter bisa kami hasilkan,” jelasnya.
Permintaan susu kambing selama pandemi Covid-19 melonjak drastis. Bahkan antara permintaan dengan hasil susu dari ternak, tidak imbang. Permintaan susu kambing sangat tinggi. Sementara hasil dari peternakan belum bisa mencukupi.
Susu kambing kini jadi buruan, karena dipercaya bisa menambah imun tubuh. Dikatakan Faisal, hasil riset yang diketahuinya, susu kambing merupakan yang terbaik kedua setelah ASI. Hal ini karena persentase serapan gizi dalam susu kambing bisa maksimal dalam tubuh.
Hasil olahan susu kambing dari Profesional Farm atau Proffarm ini, sudah tersebar ke seluruh nusantara. Mulai dari Jakarta, Palangkaraya, Bali, Sidoarjo, dan Malang. Harga dari olahan susu kambing ini pun cukup terjangkau. Mulai dari Rp15 ribu untuk 250ml susu dengan aneka varian rasa, Rp15 ribu untuk 500ml susu murni, dan Rp 17.500 untuk 330ml susu pasteurisasi.
Tak hanya bisa bertahan dan eksis selama pandemi. Prof farm yang terletak di Dusun Sukun, Desa Klenang Kidul, Banyuanyar ini juga bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Seluruh pekerja dalam peternakan ini berasal dari pemuda warga sekitar.
Dengan sistem peternakan modern, produksi susu kambing ini bisa maksimal. Untuk memenuhi permintaan pasar, peternakan ini juga berkolaborasi dengan peternak kambing susu perah di seluruh Kabupaten Probolinggo (Syahwan Kamahina/act)