- Tim tvOne/Gani
PLBN Skouw: Pintu Gerbang Ekspor ke Pasifik
Jakarta, tvOnenews.com - Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw di Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua, kini berfungsi lebih dari sekadar fasilitas keimigrasian.
Selain melayani pemeriksaan paspor, visa, dan dokumen perjalanan lainnya, PLBN Skouw juga berperan sebagai pusat logistik, fasilitas kesehatan, serta pelayanan bea cukai untuk mendukung kegiatan ekspor dan impor di perbatasan.
Sebagai pintu gerbang ekspor ke Papua Nugini (PNG) dan negara-negara Pasifik lainnya, PLBN Skouw memberikan peluang besar bagi para pengusaha, khususnya di Kota Jayapura.
Tingginya permintaan berbagai komoditas di PNG menjadi faktor utama yang dapat dimanfaatkan. Selain itu, biaya angkut yang lebih rendah membuat harga produk lebih kompetitif, karena barang dapat dikirim melalui jalur darat dari Jayapura ke PNG melalui Vanimo.
Vanimo, ibu kota Provinsi West Sepik, dapat dijangkau melalui jalur darat dari Jayapura melewati Wutung, yang berbatasan langsung dengan Skouw. Jarak yang dekat dan biaya transportasi yang lebih murah menjadi keuntungan bagi pelaku usaha yang ingin mengekspor barang ke PNG.
Pengusaha Papua, George Waromi, yang bermitra dengan pengusaha PNG dan China, menyatakan bahwa perusahaannya sering mengirim berbagai barang seperti batu kerikil, pasir, aspal, peralatan perbaikan alat berat, hingga seragam pekerja.
Pemerintah juga telah mempermudah proses ekspor dengan sistem dokumen online, sehingga petugas Bea Cukai Jayapura di PLBN Skouw hanya perlu melakukan verifikasi dokumen dan pengecekan fisik barang sebelum dikirim.
Namun, sebelum mengirim barang, pelaku usaha harus memastikan bahwa produk mereka memenuhi persyaratan bea cukai dan karantina PNG, agar tidak mengalami penolakan di perbatasan.
Selain PNG, peluang ekspor juga terbuka ke negara-negara Pasifik seperti Kepulauan Solomon. Jackline Yoku, Wakil Ketua Bidang Luar Negeri Kadin Papua, mengungkapkan bahwa pada acara "Trade Fair" Desember 2024, pengusaha Kepulauan Solomon menunjukkan minat untuk bekerja sama dalam pemasokan barang dari Indonesia.
Pada akhir Februari 2025, direncanakan pertemuan antara pengusaha Papua, PNG, dan Kepulauan Solomon untuk memperluas kerja sama bisnis, tidak hanya dalam ekspor tetapi juga impor.