Ingin Sukses Jadi Konten Kreator? Ini Tipsnya

tvOnenews.com - Di era digital ini, konten kreator menjadi sebuah profesi yang menarik bagi banyak anak muda. Siapa sangka aktivitas yang dulunya dianggap sekadar hobi dan ‘main-main’, kini bisa menjadi ladang pendapatan yang menggiurkan.

Banyaknya kreator muda yang sukses dengan beragam konten mereka di YouTube, menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk menekuni jalan yang sama. Namun, menjadi konten kreator sejatinya tidak mudah. Ada banyak tantangan yang harus dihadapi untuk bisa mencapai sukses di bidang tersebut. Apa saja tipsnya?

Salah satu tips yang bisa dilakukan oleh konten kreator pemula, yaitu memulai dengan format konten pendek atau Short. Saran ini disampaikan oleh William Lee, kreator yang sukses dengan konten-kontennya berkonsep “Tebak - tebakan”.

“Menurut saya, Shorts adalah platform yang bagus bagi kreator baru untuk mulai berkreasi, karena lebih mudah dan juga lebih murah dalam proses produksinya. Shorts juga dapat membantu kreator baru untuk mendapatkan penonton dan dapat ditemukan oleh penonton dengan cepat,” ungkap William.

Saran bagi kreator pemula di atas disampaikan William dalam rangka membicarakan proses kreatifnya, yang dirangkum dan disiarkan dalam publikasi resmi YouTube.

William sendiri menggunakan banyak format dalam konten-kontennya, baik video panjang maupun pendek. Tapi ia merekomendasikan pemula untuk memilih format video pendek sebagai langkah awal.

Selain itu, menurut William, konsistensi adalah hal penting. Kreator juga harus mengetahui apa yang disukai penonton, dan terbuka terhadap masukan. Dari situ, kreator akan belajar tentang apa yang menarik secara objektif.

William sendiri mengaku banyak belajar dari konten kreator lainnya di Indonesia maupun luar negeri. Ia mengagumi banyak konten kreator karena konten-konten mereka, seperti Edho Zell serta YouTuber Amerika, MrBeast.

“Saya juga suka menonton video makanan di YouTube, dan saya penggemar Mark Weins dan Strictly Dumpling. Sebenarnya waktu kecil pengen jadi food vlogger karena suka explore kuliner,” tutur William tentang minatnya.

Lebih jauh, William juga menyarankan tiga sikap yang harus dipegang untuk menjadi kreator. Pertama yaitu berani, termasuk keberanian menghadapi komentar negatif atau kebencian atas konten yang dibuat. Berikutnya yaitu inovatif, kecenderungan yang memungkinkan seseorang bisa menciptakan konten yang khas, meski isi konten itu bukanlah sesuatu yang baru. Dan sikap ketiga menurut William adalah tekun.

“Kamu tidak hanya harus konsisten, tetapi kamu juga harus berusaha menjadi lebih baik agar kamu selalu dapat meningkatkan diri,” imbuhnya.

Di fase lebih lanjut, ketika seseorang sudah mulai konsisten bisa melahirkan konten, ia juga harus peka dengan perhatian dan percakapan publik. Kreator, kata William, harus tahu tentang penontonnya. Hal itu bisa dilakukan dengan banyak cara, misalnya dengan rajin memeriksa komentar di setiap konten yang dibuat.

“Kamu juga dapat tetap relevan dengan audiens kamu dengan memeriksa kalender acara selama bulan tersebut dan mengetahui apa yang terjadi di sekitar kamu. Juga, jangan takut untuk menggunakan imajinasi kamu. Bahkan imajinasi masa kecil,” ujarnya.

Dari segi yang lebih teknis, Wille juga berbagi tentang proses penciptaan kontennya. William mengaku memikirkan sendiri semua kontennya, termasuk merencanakan konten setiap bulannya, membuat rencana mingguan, dan mengidentifikasi sasaran setiap konten yang dibuat.

Secara pribadi dia juga kreator yang bisa kehabisan ide. Untuk mengatasi ini, ia menekankan pentingnya jeda. Misal, ketika kehabisan ide, ia akan berlibur untuk istirahat dan menikmati waktu untuk diri sendiri secara berkualitas. Jeda, kata William, juga adalah cikal bakal energi baru untuk melahirkan konten-konten baru.

“Karena biasanya ketika kamu melakukannya, ide-ide segar akan muncul dengan sendirinya. Saya juga menemukan bahwa berjalan membantu saya untuk berpikir,” pungkasnya.