- tvone - khmaidi
Piawai Bikin Donat, Polisi di Sidoarjo Geluti Usaha Kuliner
Sidoarjo, Jawa Timur – Tidak mudah membagi tanggung jawab pekerjaan di kantor, dengan berwirausaha. Ibarat air mengalir, bagi Bripka Dwi Agung Runsubekti, anggota Bagops Polresta Sidoarjo, keduanya mampu dijalani selama tiga tahun ini.
Agung, begitu sapaan akrabnya, tidak pernah melalaikan tugasnya sebagai anggota Kepolisian Republik Indonesia. Meskipun di tengah kesibukannya, ia dapat membagi waktu mengembangkan wirausaha kuliner donat.
Pagi selepas subuh, dari rumahnya di kawasan Buduran, ia berangkat menuju gerai donat miliknya di Jalan Raya Lebo, Suko Salam, Sidoarjo.
“Sampai toko saya langsung bikin adonan donat sendiri sampai pukul tujuh, setelahnya saya harus berangkat dinas ke Polresta Sidoarjo,” ungkap pria kelahiran Banyumas, Jawa Tengah.
Saat dirinya harus menjalankan tugasnya di Polresta Sidoarjo, proses penggorengan, pemberian topping donat dan penjualan, dilanjutkan tiga orang karyawannya.
Dunia kuliner adalah hobi Agung sejak kecil. Sering kali ia jalan-jalan sambil kulineran. Dari pengalaman hobinya itulah, bapak dua anak ini terbesit keinginan berwirausaha kuliner.
“Pikiran saya membuat sendiri dan menjual makanan yang sering diburu orang, lalu mudah atau ringan saat dibawa orang bepergian. Saya sama istri muncul ide membuat kue donat,” kenangnya.
Tidak semudah membalikan telapak tangan. Saat itu, donat yang telah dibuat bersama seorang kawan. Ada yang memuji enak dan sebaliknya.
“Justru disinilah kami semakin tertantang. Alhamdulillah, dengan terus mencoba belajar dari kekurangan, citarasa donat yang pas didapatkan. Banyak orang ketagihan,” ceritanya.
Semangat Bripka Agung semakin menggelora. Semakin percaya diri untuk membuka usaha dari hobinya kuliner. Ia pun memulai buka gerai dengan nama E Donuts, hingga eksis bertahan sampai sekarang. Bahkan tidak hanya melayani pembelian di gerai, ia juga memasarkan donat buatannya untuk berbagai acara pesta. Omzet tiap bulan dari satu gerai mencapai 15 juta rupiah. Hingga mampu membuka dua gerai lagi.
Pasang surut dalam berwirausaha dialaminya. Saat gelombang Pandemi COVID-19 datang. Omzet penjualannya turun drastis. Bripka Agung harus merelakan dua gerai miliknya gulung tikar. Hanya bertahan gerai di Jalan Raya Lebo.
Dalam situasi pandemi banyak berimbas pada kalutnya perekonomian. Bripka Agung harus mencari jalan keluar. Berbekal wawasan strategi yang didapati jadi anggota Polri. Tangan trampilnya, menggerakan untuk membikin adonan kulit pizza, burger dan hotdog.
“Kita harus move on dari pandemi. Sambil terus memasarkan donat, saya memasarkan kulit pizza, burger dan hotdog buatan sendiri via online. Permintaan dari penjual makanan ini terus banyak, Alhamdulillah perlahan usaha saya kembali bangkit,” pungkasnya. (Khumaidi/rey)