IOG 2022, Buka Potensi Besar Investasi Migas di Indonesia.
Sumber :
  • Tim tvOne - Hamdi Fuadi

IOG 2022, Buka Potensi Besar Investasi Migas di Indonesia

Rabu, 23 November 2022 - 11:26 WIB

Nusa Dua, Bali - Satuan Kerja Khusus Pelaksanaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi atau SKK Migas, kembali menggelar ajang International Convention of Indonesia Upstream Oil and Gas (IOG 2022) di Nusa Dua, Bali.

Kegiatan yang menjaring investasi di sektor hulu migas di Indonesia ini dilaksanakan pada 23-25 november 2022. IOG 2022 menargetkan 20 hingga 26 miliar Dolar AS pertahun. Upaya ini dilakukan untuk mengejar target 1 juta barel minyak dan 12 BSCFG gas di tahun 2030 mendatang.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengajak para investor untuk mewujudkan target investasi di hulu migas tersebut. Dwi Soetjipto yakin target tersebut dapat tercapai dengan kerjasama dengan seluruh pemangku kepentingan.

“Temanya colaboration, yang pertama tentu sosialisasi data yang potensial di Indonesia harus dibuka, di both SKK Migas itu terlihat potensinya dimana saja, yang kedua lewat forum-forum diskusi dan juga mediasi untuk adanya deal bisnis itu kita harapkan agar terjadi, lalu di Kementerian ESDM juga akan mengumumkan pemenang dari tender-tender yang sekarang jalan, itu semua akan membuka mata para investor bahwa indonesia cukup bags untuk berinvestasi,” ungkap Dwi Soetjipto.

Selain itu ada tiga isu yang dibahasa dalam IOG 2022 yakni economic recovery, energy security dan energy transition. Kegiatan ini juga merupakan tindak lanjut kesepakatan pada pertemuan G20 yang sebelumnya.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif menyatakan Indonesia masih mempunyai potensi yang besar untuk mengembangkan industri hulu migas. IOG 2022 ini diharapkan dapat menghasilkan kesapakatan yang terbaik untuk Indonesia.

“KTT G20 menghasilkan 52 butir deklarasi, salah satunya, mengambil tindakan untuk mempromosikan ketahanan pangan dan energi serta mendukung stabilitas pasar, memberikan dukungan sementara dan terarah untuk meredam dampak kenaikan harga, memperkuat dialog antara produsen dan konsumen, dan meningkatkan perdagangan dan investasi untuk kebutuhan ketahanan pangan dan energi jangka panjang, sistem pangan, pupuk dan energi yang tangguh dan berkelanjutan,” ungkap Arifin Tasrif.

Berita Terkait :
1
2 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral