- Istimewa
Harapan Pelaku UMKM di Bali Terhadap KemenKopUKM
Selanjutnya dia mendatangi customer service perbankan swasta yang menjadi mitra pembiayaannya untuk menanyakan syarat dan proses pengajuan restrukturisasi.
"Jadi kami coba ajukan restrukturisasi perbankan, terpaksa kami tempuh jalan itu karena berat sekali beban kami dan ternyata kami bisa mendapatkan manfaat dari program restrukturisasi sehingga kami hanya bayar bunga saja," katanya.
Sebelum Covid-19, total order yang bisa dipenuhi oleh Witari khusus pasar luar negeri bisa mencapai 10 kontainer per tahun. Namun saat ini setelah Covid-19 mereda, dia hanya bisa memenuhi order maksimal dua kontainer. Meski begitu dia bersyukur saat ini secara perlahan permintaan produk dari dalam dan luar negeri mulai bergeliat lagi.
Dari sisi omset usaha, Witari mengakui terjadi penurunan yang sangat drastis setelah wabah melanda. Sebelum Covid-19 mewabah, omset usaha mencapai Rp4 miliar, namun kini maksimal Rp1,5 miliar.
"Saat Covid-19 sedang tinggi-tingginya, semua buyer kita tanyain ternyata mereka juga mengalami kondisi yang sama. Jadi otomatis kami harus menunggu, setelah itu kami kontak lagi akhirnya mulai muncul kerjasama order di pertengahan 2021 dan kini mulai normal lagi," katanya.
Fasilitasi KemenKopUKM
Witari bersyukur mendapatkan kesempatan untuk mengikuti beberapa kegiatan yang digelar oleh KemenKopUKM baik sebelum pandemi ataupun setelah pandemi mereda. Menurutnya beberapa program dan fasilitasi yang dilakukan KemenKopUKM bermanfaat bagi kemajuan usahanya.
Sebelum pandemi, CV yang awalnya bergerak di bidang garmen ini mendapatkan fasilitasi untuk mengikuti sejumlah pameran. Dari pameran itu Witari mengakui terjadi peningkatan kapasitas usaha khususnya order dari luar negeri.
Belum lama ini, Witari menambahkan, dirinya juga ikut serta dalam pendampingan fasilitasi pembiayaan UKM ekspor yang diadakan KemenKopUKM. Dari situ, Witari mengetahui bagaimana cara yang efektif dan efisien dalam memenuhi permintaan ekspor termasuk menyiasati kebutuhan pembiayaannya. Selain itu Witari juga mendapatkan materi pendampingan terkait penyusunan laporan keuangan yang terstruktur namun mudah untuk diimplementasikan di tempat usahanya.
"Kami sangat terbantu oleh Kementerian Koperasi dan UKM, saat awal kami berdiri kami dibantu untuk akses pasar seperti diikutsertakan dalam pameran dagang baik lokal hingga mancanegara. Di samping itu ada support lain seperti pelatihan manajemen, pembiayaan untuk ekspor dan lainnya," tutur Witari.