Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.
Sumber :
  • Istimewa

Menteri BKPM Bahlil Lahadalia Pastikan Efek Penyelenggaraan Presidensi KTT G20, Investasi datang Berbuah Manis

Kamis, 10 November 2022 - 23:46 WIB

Jakarta - Menteri Investasi/kepala BKPM, Bahlil Lahadalia memastikan Indonesia dapat kebanjiran investasi saat penyenggalaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.

“Kita harus manfaatkan peluang ini untuk meyakinkan investor, baik dalam maupun luar negeri, untuk tetap percaya kepada Indonesia," kata Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia di Jakarta, Kamis (10/11/2022)

Menurut Bahlil, laju Foreign Direct Investment (FDI)  atau investasi asing langsung yang terus meningkat, begitu pula dengan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang semakin baik setiap tahunnya terjadi karena kepercayaan luar biasa terhadap Indonesia.

Ia pun menilai kepercayaan itu salah satunya juga didukung kepemimpinan Presiden Jokowi yang cemerlang, diantaranya terkait pengendalian COVID-19, pemulihan ekonomi, hingga upaya untuk membangun ekosistem dan stabilitas ekonomi.

"Presiden Jokowi menurut saya memimpin negara kita dalam posisi yang on the track dalam konteks mengendalikan pandemi, pemulihan ekonomi, sekaligus mampu melakukan cara di luar kelaziman untuk membangun ekosistem dan stabilitas ekonomi khususnya terkait hilirisasi," kata Bahlil.

Dalam forum G20, Pemerintah Indonesia akan fokus untuk terus mendorong transformasi ekonomi lewat hilirisasi. Ia menyebut hilirisasi tidak hanya terkait nikel. Nikel, menurut dia, menjadi pelajaran besar bagi Indonesia untuk bisa meningkatkan nilai tambah ekspor nasional.

Al ini disebabkan karena hilirisasi nikel telah meningkatkan ekspor nasional dari hanya 3,3 miliar dolar AS pada 2017 menjadi 20,9 miliar dolar AS pada 2021. "Di 2022, taksiran kami akan mencapai 27 sampai 30 miliar dolar AS," kata Bahlil.

Berita Terkait :
1
2 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral