news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ilustrasi Kripto.
Sumber :
  • ANTARA

Harga Aset Kripto Ethereum Berpotensi Naik

CEO Indodax Oscar Darmawan menilai harga aset kripto Ethereum (ETH) berpotensi naik seiring transisi dari mekanisme proof-of-work (PoW) ke mekanisme proof-of-stake (PoS).
Jumat, 9 September 2022 - 14:35 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta - CEO Indodax Oscar Darmawan menilai harga aset kripto Ethereum (ETH) berpotensi naik seiring transisi jaringan Ethereum dari mekanisme proof-of-work (PoW) ke mekanisme proof-of-stake (PoS) yang dikenal dengan fase The Merge.

Mekanisme PoS digadang-gadang lebih efisien dan memiliki potensi untuk bisa menaikkan permintaan dan harga Ethereum.

"Adanya perubahan pada protokol Ethereum ini, membuatnya memiliki beberapa keuntungan seperti penggunaan energi yang lebih efisien dan ramah lingkungan," ujar Oscar dalam keterangan di Jakarta, Jumat (9/9/2022).

Selama ini, lanjut Oscar, Ethereum didapatkan dengan skema PoW. Jika dijelaskan secara sederhana, Ethereum didapatkan dengan cara mining atau penambangan, seperti Bitcoin. Mekanisme PoW diklaim mengonsumsi energi listrik yang besar karena alat penambang Ethereum membutuhkan spesifikasi komputer tinggi dan rig mining yang komplit serta listrik yang besar.

Sedangkan PoS, Etheremum didapatkan dengan staking atau hanya menggunakan modal internet sehingga lebih simpel dan ramah lingkungan.

Dengan kelebihan PoS tersebut, bisa membuat token Ethereum lebih berharga sehingga memiliki harganya berpotensi naik setelah proses The Merge selesai, meskipun sejatinya harga aset kripto bergantung pada kondisi pasar.

Oscar pun menambahkan bahwa peningkatan Ethereum 2.0 itu terbagi dalam tiga fase dan terlihat cukup rumit karena benar benar merombak mekanisme konsensus Ethereum sendiri.

Terlebih, Ethereum bukan hanya sekadar koin namun merupakan jaringan blockchain yang banyak dimanfaatkan oleh hal lain seperti untuk NFT ataupun token token yang berjalan di atas jaringan Ethereum.

"Fase pertama upgrade ini diperkenalkan pada bulan Desember 2020 lalu dan berjalan paralel dengan main chain Ethereum yang disebut dengan Mainnet. Fase ini merupakan fase peluncuran Beacon Chain. Fase kedua yaitu fase The Merge di mana Mainnet dan Beacon Chain digabungkan dan jaringan Ethereum pun mulai beroperasi menggunakan mekanisme Proof-of-Stake (PoS)," kata Oscar.

Fase ketiga sekaligus fase terakhir dari Ethereum 2.0 disebut dengan sharding, yang kemungkinan besar akan diluncurkan pada tahun 2023, di mana ketika sharding telah terjadi, Ethereum akan dapat menangani ribuan transaksi per detik.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral