- Tim tvOne - Galih Manunggal
Berhenti Jadi Karyawan Pabrik, Kini Sukses Jadi Peternak Ayam Petelur Sehari Dapat Sejuta Lebih
Kudus, Jawa Tengah - Memilih berhenti bekerja menjadi karyawan sebuah perusahaan menjadi titik awal Abdul Ghofur warga Kabupaten Kudus, Jawa Tengah mendulang sukses menjadi peternak ayam petelur.
Peternak ayam petelur sekaligus owner Makmur Sejahtera itu awalnya bekerja di salah satu pabrik speaker di Kota Kretek. Dia bekerja sebagai marketing di pabrik tersebut sejak tahun 1990 hingga tahun 2020.
Melihat peminat speaker yang mulai menurun dan berdampak bagi penjualannya, Ghofur mulai memikirkan pekerjaan lainnya. Di tahun 2017 muncul ide menjadi peternak ayam petelur. Usaha menjadi peternak ayam petelur itu dijalaninya sambil bertahan sebagai karyawan di pabrik speaker hingga tahun 2020.
Ghofur menambahkan, usaha ayam petelur itu dilakoninya bersama satu orang rekannya. Dia bersama rekannya sepakat memilih usaha ayam petelur karena akan ada pendapatan dari hasil penjualan telur setiap harinya.
"Awal mula menekuni usaha ini saya punya 300 ekor ayam betina. Sampai saat ini sudah ada 1200 ekor ayam," katanya, Jumat (29/7/2022).
Saat ini kandangnya berada di Desa Gribig, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Kandang ayam tersebut memiliki ukuran 8 meter x 20 meter dengan kapasitas 1200 ekor.
Dari 1200 ekor ayam yang dimilikinya saat ini, ayam tersebut mampu menghasilkan 60 kilogram telur per hari. Satu kilogram telur tersebut saat ini, seharga Rp 28 ribu.
"Sehari bisa dapat uang Rp 1 juta 680 ribu. Nominal itu masih dikurangi lagi kebutuhan pakannya Rp 1,2 juta sehari. Dapat bersihnya Rp 480 ribu. Kemudian dibagi dua sama temen saya," imbuhnya.
Lebih lanjut, sejauh ini penjualan telurnya di area Kudus. Dia memiliki pelanggan yang setiap hari membeli telur ayamnya.
Sedangkan, harga ayamnya saat ini mencapai Rp 35 ribu per kilogram. Namun, untuk ayam dia hanya menjual setiap dua tahun sekali. Yakni seiring menurunnya produktivitas ayam petelur tersebut atau disebut dengan masa afkiran.
"Kalau ayamnya saya jual dua tahun sekali saat sudah masa afkiran. Harganya 35 ribu per kilogram," sambungnya.
Dari beternak ayam petelur dia mengaku cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Selain itu,ia dapat menyekolahkan ketiga anaknya.
"Alhamdulillah bisa menyekolahkan ketiga anak saya. Di SMP, SMA, dan kuliah di Solo," tutupnya. (gml/dan)