Emas naik karena dolar melemah, sentimen risiko kembali masuk pasar.
Sumber :
  • antara

Emas Menguat Dolar Melemah Karena Sentimen Risiko Tekan Permintaan Terhadap Mata Uang

Sabtu, 25 Juni 2022 - 05:26 WIB

Chicago, tvOne

Harga emas sedikit menguat pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), menghentikan kerugian empat hari berturut-turut karena dolar AS jatuh, sentimen risiko menekan permintaan terhadap mata uang safe-haven dan memberikan dukungan terhadap logam mulia.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, terdongkrak 50 sen atau 0,03 persen, menjadi ditutup pada 1.830,30 dolar AS per ounce. Namun untuk minggu ini, kontrak emas berjangka turun 0,6 persen, mengikuti kerugian minggu sebelumnya sebesar 1,9 persen.

Emas berjangka tergelincir 8,6 dolar AS atau 0,47 persen menjadi 1.829,80 dolar AS pada Kamis (23/6/2022), setelah turun tipis 0,4 dolar AS atau 0,02 persen menjadi 1.838,40 dolar AS pada Rabu (22/6/2022), dan melemah 1,8 dolar AS atau 0,1 persen menjadi 1.838,80 dolar AS pada Selasa (21/6/2022).

L​​​​​ogam kuning diperdagangkan di kisaran ketat di level pertengahan 1.800 dolar AS di tengah pengamatan tajam pada pergerakan suku bunga Federal Reserve berikutnya, karena inflasi AS hampir tidak beranjak dari tertinggi 40 tahun.

"Emas tetap terperangkap dalam kisaran ketat karena para pedagang menunggu untuk melihat apakah laporan inflasi terbaru akan memaksa The Fed untuk berkomitmen pada kenaikan suku bunga yang lebih besar di luar pertemuan kebijakan Juli," kata Ed Moya, analis di platform perdagangan online OANDA.

Pasar mulia dari saham hingga obligasi dan minyak telah digerogoti oleh volatilitas dalam dua minggu terakhir karena investor menunggu untuk melihat apakah The Fed akan melaksanakan ancamannya untuk memaksakan kenaikan suku bunga paling kejam dalam satu generasi pada konsumen AS, dalam upayanya untuk menggagalkan peningkatan inflasi tertinggi sejak awal 1980-an.

Berita Terkait :
1
2 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral