news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ilustrasi kurva investasi saham.
Sumber :
  • Freepik

Fenomena Window Dressing di Pasar Saham, Apa yang Perlu Diperhatikan Investor?

Pada momen penghujung tahun, di pasar saham biasanya muncul fenomena window dressing, yakni strategi yang dilakukan oleh manajer investasi atau institusi keuangan untuk mempercantik tampilan portofolio.
Senin, 29 Desember 2025 - 17:34 WIB
Reporter:
Editor :

 

Jakarta, tvOnenews.com - Harga saham hari ini bisa dipengaruhi oleh banyak faktor, dan salah satu yang kerap muncul di penghujung tahun adalah fenomena “window dressing”.

Fenomena musiman ini seringkali menciptakan peluang trading yang menarik, terutama bagi kamu yang baru memulai investasi saham sekarang.

Apa itu window dressing di pasar saham dan bagaimana cara kerjanya?

Secara sederhana, window dressing adalah strategi yang dilakukan oleh manajer investasi atau institusi keuangan untuk mempercantik tampilan portofolio mereka menjelang tutup buku akhir tahun. Bayangkan seperti membersihkan dan menata rumah sebelum tamu penting datang.

Caranya, mereka biasanya akan menjual saham-saham yang kinerjanya buruk sepanjang tahun dan membeli saham-saham unggulan yang berkinerja baik.

Tujuannya, agar laporan kinerja yang diterima klien atau investor terlihat lebih baik, seolah-olah portofolio itu selalu diisi oleh pilihan saham terbaik.

Aksi beli besar-besaran terhadap saham-saham berkualitas inilah yang kemudian mendorong kenaikan harga saham hari ini, khususnya di akhir tahun.

Data historis menunjukkan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cukup sering mencatatkan kinerja positif di bulan Desember. Dalam 11 tahun terakhir (2014-2024), IHSG ditutup menguat di 9 bulan Desember, dengan tingkat keberhasilan sekitar 81.8%. Meski tidak mutlak terjadi setiap tahun, pola ini menjadi perhatian banyak pelaku pasar.

Saham apa yang sering diuntungkan oleh window dressing?
Lalu, saham jenis apa yang biasanya diburu dalam momen ini? Umumnya, dana institusi akan mengalir ke saham-saham yang likuid dan memiliki kapitalisasi pasar besar, karena lebih mudah dibeli dalam jumlah banyak tanpa menyebabkan gejolak harga yang tidak wajar.

Saham-saham incaran tersebut seringkali berasal dari:

  • Indeks utama seperti LQ45 dan IDX30.
  • Sektor perbankan (big banks) seperti BBCA, BBRI, BMRI, dan BBNI.
  • Saham blue-chip dari berbagai sektor, terutama yang memiliki fundamental kuat namun harga saham saat ini dinilai masih menarik atau undervalued.

Analis pasar kerap menyoroti saham-saham yang Price to Book Value (PBV)-nya lebih rendah dari rata-rata historisnya sebagai kandidat potensial untuk mendapatkan sentuhan window dressing.

Strategi entry dan exit saham saat window dressing
Sebagai investor pemula, penting untuk memiliki strategi yang jelas agar tidak hanya sekadar ikut-ikutan. Berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan:

  • Masuk Lebih Awal, Jangan Saat Euforia Puncak: Amati pergerakan pasar di akhir November hingga awal Desember. Masuk saat harga belum terdorong naik signifikan akan memberikan margin of safety yang lebih baik.
  • Konfirmasi dengan Volume Perdagangan: Fenomena window dressing yang asli biasanya ditandai dengan kenaikan harga saham yang diikuti oleh lonjakan volume transaksi. Kenaikan harga dengan volume tipis patut diwaspadai.
  • Tetap Andalkan Analisis Fundamental: Jangan beli saham hanya karena "katanya" akan naik. Pastikan perusahaan yang kamu incar memiliki fundamental yang sehat, seperti laporan keuangan yang solid dan prospek bisnis yang baik.
  • Pasang Target Profit dan Cut Loss dengan Disiplin: Window dressing adalah fenomena jangka pendek. Tentukan level harga target untuk mengambil keuntungan dan level stop loss untuk membatasi kerugian. Setelah periode ini berakhir, harga saham seringkali mengalami koreksi.
  • Hindari FOMO (Fear Of Missing Out): Emosi adalah musuh terbesar dalam investasi. Tidak semua saham akan naik, dan mengejar kenaikan yang sudah tinggi justru berisiko membuat kamu terjebak di harga puncak.

Tetap lakukan analisis sendiri sebelum membuat keputusan investasi, ya! 

Cara Praktis Memulai Investasi Saham
Bagi kamu yang tertarik untuk mulai investasi saham sekarang, ikuti langkah-langkah dasar berikut:

  1. Pelajari Dasar-dasarnya: Pahami istilah-istilah sederhana seperti broker, lot, capital gain, dan dividen. Banyak sumber belajar gratis yang tersedia secara online.
  2. Pilih Perusahaan Sekuritas yang Tepat: Buka rekening saham di perusahaan sekuritas yang terdaftar di OJK dan menawarkan platform yang mudah digunakan, terutama bagi pemula. Salah satunya adalah aplikasi Ajaib.
  3. Mulai dengan Modal Kecil: Gunakan dana yang memang dialokasikan khusus untuk investasi (idle cash). Jangan pernah menggunakan uang kebutuhan sehari-hari atau berutang untuk berinvestasi.
  4. Fokus pada Saham Berkualitas: Sebagai pemula, prioritaskan saham-saham dengan likuiditas tinggi dan fundamental kuat, seperti yang ada dalam indeks LQ45 atau IDX30.
  5. Buat Rencana dan Konsisten: Tentukan tujuan investasimu (jangka pendek atau panjang), dan disiplin dengan strategi yang telah dibuat. Investasi adalah perjalanan panjang, bukan balapan cepat.

Beli Saham untuk Investasi & Trading di Ajaib!
Tidak perlu bingung memulai dari mana. Aplikasi Ajaib menjadi platform lengkap yang mendukung baik kebutuhan investasi jangka panjang maupun trading harian. Dengan satu aplikasi, kamu bisa beli saham, nabung reksa dana, trading crypto, jual beli obligasi, hingga mulai investasi di saham Amerika!

  • Beli Saham Blue-chip - Pilihan saham unggulan untuk investasi jangka panjangmu
  • Trading dengan Tools Lengkap - Akses analisis teknikal dan real-time data untuk aktivitas trading
  • Diversifikasi dalam satu aplikasi - Jangan hanya investasi pada satu instrumen saja, tapi mulailah untuk diversifikasi ke beragam aset digital.
  • Modal Mulai Terjangkau - Mulai dengan dana yang sesuai kantongmu

Apapun pilihanmu, baik investasi maupun trading, mulailah dengan Ajaib. Investasi saham sekarang dengan download Ajaib di Play Store & App Store. Di Ajaib Semua Bisa!

Disclaimer: Artikel ini disajikan sebagai informasi semata dan bukan ajakan untuk membeli atau menjual saham. Investasi di pasar modal memiliki risiko. Pastikan melakukan analisis mandiri sebelum menentukan keputusan investasi. (rpi)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

04:21
07:41
01:44
00:57
01:35
01:23

Viral