- Istimewa
Jelang Nataru, Pemerintah Pastikan Pasokan dan Harga BBM di SPBU Nelayan Tetap Aman
Jakarta, tvOnenews.com - Pemerintah terus mendorong pemerataan akses energi sebagai bagian dari upaya menghadirkan keadilan energi hingga ke wilayah pesisir.
Hal itu ditegaskan tim Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) saat meninjau operasional Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Nelayan di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.
Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), BPH Migas ingin memastikan bahwa nelayan memperoleh Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan harga sesuai ketentuan serta jarak yang lebih dekat dari permukiman.
Sebagai informasi, SPBU Nelayan di Donggala dikelola oleh koperasi nelayan dengan dukungan pembiayaan pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Anggota Komite BPH Migas, Erika Retnowati, menilai kehadiran fasilitas tersebut memberikan dampak langsung bagi aktivitas melaut nelayan.
“Para nelayan sangat bersyukur dengan adanya SPBU Nelayan ini karena dapat membeli BBM dengan harga yang sesuai dengan harga yang sudah ditetapkan Pemerintah, contohnya solar," ujar Erika, dikutip Selasa (23/12/2025).
"Tadi kami sempat bertanya pada pengelola dari SPBU Nelayan ini, biasanya nelayan membeli solar itu bervariatif sekitar Rp3.000 hingga Rp4.000/liter di atas harga Solar di SPBU yang diperoleh dari pengecer sekitarnya. Dan dengan adanya SPBU Nelayan ini, mereka bisa membeli langsung dengan harga Rp6.800 per liter,” imbuhnya.
Selain harga yang lebih terjangkau, nelayan juga merasakan efisiensi jarak dan waktu. Sebelumnya, SPBU terdekat berada sekitar 21 kilometer dari lokasi tinggal nelayan, sehingga menambah biaya operasional.
Erika menambahkan, nelayan setempat telah memahami mekanisme penggunaan Surat Rekomendasi untuk pembelian BBM bersubsidi dan kompensasi.
Ia menjelaskan bahwa penyaluran solar baru berjalan satu hari, sementara pertalite telah tersedia selama sepekan.
Selain BBM subsidi, SPBU Nelayan juga menyalurkan pertamax sebagai BBM nonsubsidi bagi masyarakat umum, dengan tingkat minat yang cukup tinggi.
Anggota Komite BPH Migas lainnya, Harya Adityawarman, mengapresiasi pemanfaatan kredit permodalan oleh koperasi nelayan dan berharap dukungan tersebut dapat diperluas untuk pengadaan sarana pendukung operasional lainnya. Ia juga menilai sistem operasional SPBU Nelayan telah terintegrasi secara digital.
“Hal lain yang menggembirakan, kegiatan opersional SPBU Nelayan ini dapat langsung masuk dashboard Pertamina Patra Niaga dan itu berarti dapat diakses juga penyalurannya setiap hari oleh BPH Migas,” katanya, seraya berharap operasional SPBU Nelayan dapat berjalan secara berkelanjutan.
Manfaat keberadaan SPBU Nelayan turut dirasakan langsung oleh nelayan setempat. Daud (43), anggota kelompok nelayan, mengaku kini akses BBM menjadi lebih mudah dibandingkan sebelumnya.
“Sebagai nelayan, kami sangat bersyukur ada SPBU Nelayan di sini karena sebelumnya kalau mau membeli BBM harus di SPBU yang jaraknya jauh. Semoga SPBU Nelayan ini berjalan lancar,” ujarnya.
Dalam kunjungan yang sama, Erika Retnowati selaku Ketua Posko Nasional Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 juga meninjau Integrated Terminal Donggala serta sejumlah SPBU di Kota Palu untuk memastikan kesiapan pasokan BBM selama periode Nataru.
“Secara umum, kondisi pasokan BBM dalam keadaan aman. Kita harapkan Nataru ini berjalan lancar,” ungkapnya.
Harya Adityawarman menambahkan bahwa selama periode Nataru, konsumsi BBM di Sulawesi Tengah diperkirakan meningkat sekitar 5 persen untuk gasoline, sementara gasoil relatif stabil dibandingkan tahun sebelumnya. Dalam kesempatan tersebut, dilakukan pula pengecekan kualitas dan kuantitas BBM di SPBU.
“Berdasarkan uji yang kita lakukan di SPBU, memenuhi syarat yang ditetapkan Pemerintah,” pungkas Harya.
Kegiatan peninjauan tersebut turut dihadiri IT Manager Donggala Ari Wibowo serta Sales Branch Manager Sulawesi Tengah II Fuel Pertamina Patra Niaga Gidan Rasendrianto.
Sementara itu, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Roberth MV Dumatubun menyatakan dukungan terhadap kebijakan pemerintah dalam penyediaan lembaga penyalur BBM khusus bagi nelayan.
“Nelayan memiliki peran strategis dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Oleh karena itu, Pertamina Patra Niaga berkomitmen memastikan ketersediaan BBM dengan akses yang lebih dekat dan terjangkau bagi para nelayan,” tutup Roberth. (rpi)