- Kementrans
China Lirik Indonesia jadi Produsen Bambu, Kementrans Dukung Investasi Pengembangan Reed Bamboo di Kawasan Transmigrasi
Ia menilai tanaman bambu sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia dari Sabang hingga Merauke. “Banyak lahan yang ditanami bambu baik budidaya maupun tumbuh alami”, ujarnya.
Viva Yoga menambahkan, pengembangan bambu di kawasan transmigrasi merupakan salah satu program Kementerian Transmigrasi. Ia mengungkapkan bahwa dirinya belum lama ini berkunjung ke Yayasan Bambu Indonesia yang dipimpin Jatnika Nanggamihardja dan memiliki padepokan bambu di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
“Di sana ada 161 varietas”, ujarnya. “Kami memilih varietas apa yang cocok dikembangkan di kawasan transmigrasi”, tambahnya.
Terkait kerja sama penanaman bambu, Viva Yoga menyebut Kementerian Transmigrasi pernah melaksanakannya di Kawasan Transmigrasi Ponu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur. Program tersebut diarahkan untuk pengembangan biomassa sebagai sumber energi listrik.
“Kementrans bekerja sama dengan salah satu anak perusahaan dari BUMN besar di Indonesia”, ungkap Wamentrans.
“Proyek itu saat ini masih dalam proses”, tambahnya.
Ia berharap rencana investasi dari China dalam pengembangan serat bambu di kawasan transmigrasi dapat segera terwujud.
Mantan anggota Komisi IV DPR RI dua periode itu menegaskan pentingnya industrialisasi di kawasan transmigrasi. Menurutnya, industrialisasi merupakan bagian dari transformasi kebijakan transmigrasi di era Presiden Prabowo Subianto.
“Transmigrasi saat ini bukan hanya sekadar memindah penduduk namun berorientasi pada kesejahteraan”, tuturnya. Industrialisasi diyakini menjadi kunci untuk menciptakan kesejahteraan tersebut.
Dalam setiap investasi di kawasan transmigrasi, Viva Yoga menekankan pentingnya pelibatan transmigran dan masyarakat setempat. “Bila dilibatkan selain memperoleh manfaat ekonomi, juga akan ikut menjaga”, ucapnya. (rpi)