- Istimewa
Dukung Inisiatif Pemberdayaan Ekonomi untuk Masyarakat Rentan TBC, Bakrie Center Foundation Gelar Campus Leaders Program Batch 11
“Ada 3 dampak yang dihasilkan dari program Resaku. Pertama dampak pengetahuan dan keterampilan. Warga jadi tahu bagaimana mengelola limbah dan mengubahnya menjadi lilin dan sabun yang dapat dijual kembali. Kedua, dampak ekonomi yang membuka peluang penghasilan tambahan dari pengelolaan sampah. Ketiga, dampak sosial yaitu meningkatkan kepercayaan diri, memperkuat hubungan dengan perangkat desa, serta tumbuhnya rasa kepemilikan atas program ini untuk dikembangkan,” jelas Putra Andagayaka, SDGs Hero penempatan ILS Divisi Program.
Selama pelaksanaan, Resaku telah menghasilkan 120 unit sabun dan lilin dari 13 liter minyak jelantah. Namun, program ini juga menghadapi tantangan, mulai dari ketersediaan bahan baku hingga konsistensi partisipasi warga.
“Beberapa tantangan yang dihadapi antara lain keterbatasan bahan baku untuk mendukung produksi rutin serta konsistensi warga dalam menjalankan program. Untuk menghadapi tantangan tersebut, kami memfasilitasi pengadaan bahan dan pelatihan serta berkoordinasi dengan perangkat desa setempat agar kedepannya program ini dapat terus dilanjutkan,” ungkap Dwi Setyorini, mentor Inisiatif Lampung Sehat.
Sementara itu, Masyarakat Sehat Sriwijaya memaparkan program Sirkulife Empowerment yang ditujukan untuk mendorong kemandirian ekonomi masyarakat rentan TBC. Program ini mengusung konsep aquaponik dengan budidaya ikan lele dan sayuran pakcoy untuk konsumsi harian maupun penjualan.
Program Sirkulife Empowerment menyasar penyintas TBC, kader, serta keluarga dengan keterbatasan lahan. Melalui pemanfaatan limbah ikan sebagai nutrisi tanaman dan penggunaan maggot untuk mengelola sampah organik, program ini diarahkan menjadi usaha rumahan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, sekaligus meningkatkan keterampilan dan pendapatan warga.
“Program ini dapat memberikan dampak positif bagi warga diantaranya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang dapat diterapkan untuk mendapatkan penghasilan tambahan dan sebagai bagian dari ketahanan pangan untuk pemenuhan gizi sehari-hari,” jelas Muhammad Khadafi, SDGs Hero CLP 11 penempatan MSS Divisi Program.
Dalam satu semester pelaksanaan, warga peserta program Sirkulife telah berhasil memanen pakcoy di lima rumah dan mengonsumsi hasil ternak lele sebanyak satu kali. Meski demikian, proses sosialisasi dan pendampingan masih menjadi tantangan.
“Tantangan awalnya antara lain sulit untuk menumbuhkan rasa kepemilikan program ini pada warga. Kita harus benar-benar membimbing dan meyakinkan bahwa ini dapat berhasil dilakukan. Biasanya kalau sudah ada hasilnya baru percaya. Alhamdulillah selama 1 semester ini dilakukan, sudah ada yang panen,” tambah Oki Putra Satria, mentor Masyarakat Sehat Sriwijaya.