- Istimewa
Posisi Agency TikTok Shop Nomor Satu Nasional, Dipertahankan Haluan Digital Agency
Jakarta, tvOnenews.com - Persaingan di ranah e-commerce dan live commerce Indonesia kian memanas. Namun di tengah kompetisi yang semakin ketat, satu nama konsisten berdiri di puncak: Haluan Digital Agency (HDA).
Laporan resmi TikTok Shop by Tokopedia periode November 2025 kembali menegaskan posisi HDA sebagai MCN (Multi-Channel Network) peringkat nomor satu secara nasional.
Kinerja HDA tercermin dari nilai transaksi bersih (GMV) yang stabil di level tertinggi, serta dominasi kampanye brand di berbagai kategori utama. Di tengah momen belanja akhir tahun yang dikenal sebagai periode paling kompetitif HDA justru menunjukkan ketahanan performa yang konsisten.
Berdasarkan data FastMoss, pasar Social Commerce global diproyeksikan menembus skala USD 300 miliar dalam beberapa tahun ke depan, menjadikannya salah satu segmen dengan pertumbuhan tercepat di ekonomi digital dunia.
Indonesia sendiri berada di posisi strategis.
Riset Google, Bain, dan Temasek menunjukkan bahwa ekonomi digital Indonesia menuju USD 100 miliar pada 2025, dengan pertumbuhan sekitar 14persen year-on-year, lebih cepat dari proyeksi awal.
Ketika banyak MCN lain masih berjuang mencari stabilitas, HDA justru mampu mempertahankan posisinya sejak merebut puncak beberapa bulan lalu di TikTok Shop by Tokopedia, sekaligus memimpin di platform Shopee, dan kini mulai memperluas jejaknya ke YouTube MCN.
Keunggulan ini diperkuat oleh kepemimpinan HDA di tiga kategori paling kompetitif, yakni Beauty, Home & Living, dan Elektronik. Saat ini, jaringan HDA menaungi lebih dari 5.000 kreator aktif yang terinkubasi secara sistematis, serta mengelola kemitraan dengan lebih dari 250 brand lokal dan internasional.
Skala ini menempatkan HDA sebagai salah satu MCN dengan ekosistem kreator terbesar dan paling terorganisir di Asia Tenggara.
Di era di mana kepercayaan kreator menjadi mata uang utama dan distribusi penjualan berpindah dari toko ke layar, HDA tidak hanya mengandalkan volume, tetapi juga presisi.
Perusahaan ini mengadopsi pendekatan data-driven monetization, memastikan setiap aktivitas kreator dan brand diarahkan pada konversi penjualan yang terukur, bukan sekadar traffic atau viralitas.
CEO Haluan Digital Agency, Brian Putra Bastara, menegaskan bahwa mempertahankan posisi puncak justru merupakan tantangan yang jauh lebih besar dibanding meraihnya.