news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Hashim Djojohadikusumo dalam konferensi pers Rapimnas Kadin Indonesia 2025..
Sumber :
  • tvOnenews.com/Aldi Herlanda

Hashim Djojohadikusumo Beri Lampu Hijau Pengusaha Cari Tambang Uranium, Bisa untuk Listrik Tenaga Nuklir dan Ekspor

Menurut Hashim, jika pengusaha dapat mengembangkan usaha uranium maka tidak menutup kemungkinan RI akan melakukan ekspor ke negara-negara yang membutuhkan.
Selasa, 2 Desember 2025 - 20:38 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Utusan Khusus Presiden Bidang Perubahan Iklim dan Energi Hashim S. Djojohadikusumo mempersilahkan anggota Kadin Indonesia untuk mencari tambang uranium.

Hashim mengatakan bahwa saat ini Indonesia tengah berupaya untuk mengembangkan energi listrik yang salah satunya penggunaan tenaga nuklir alias PLTN.

Ia menyebut komitmen awal pembangunan pembangkit nuklir sebesar 500 megawatt (MW), yang kemudian akan ditambah hingga 6,5 gigawatt (GW). Sehingga untuk mengembangkan hal tersebut diperlukan adanya pasokan uranium.

"Jadi ini adalah kesempatan bagi yang bergerak di dunia usaha anggota Kadin, yang bergerak di bidang pertambangan. Kalau ada kesempatan untuk mendapat atau bisa menemukan tambang-tambang Uranium, monggo silakan," kata di acara Rapimnas Kadin Indonesia di Jakarta, Selasa (2/12/2025).

Hashim juga mengungkapkan, jika para pengusaha dapat mengembangkan usaha uranium maka tidak menutup kemungkinan akan melakukan ekspor terhadap negara-negara yang membutuhkan.

"Coba dicari, karena Indonesia perlu Uranium dan mungkin kita bisa juga ekspor Uranium ke negara-negara lain. Karena kita lihat di masa depan sudah mustahil tenaga listrik tanpa tenaga nuklir," ungkapnya.

Di sisi lain, Adik kandung Presiden Prabowo Subianto ini menegaskan, bahwa Indonesia menolak untuk menghapus bahan bakar fosil, meskipun mendapatkan tekanan dari negara luar.

Pasalnya, ekonomi Indonesia terutama industri masih memerlukan dan masih akan memakai fossil fuels yaitu baru bara, gas alam dan lain-lain.

"Saya pun juga ditekan untuk commit kita phase out fossil fuels. Kita phase out batu bara, minyak, dan lain-lain, gas alam, dan lain-lain. Ini kita tolak, kita tetap commit, tapi namanya phase down," tandasnya. (aha/rpi)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral