news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ilustrasi Saham.
Sumber :
  • ANTARA

INET Catat Lonjakan Pendapatan 195% dan Siapkan Rights Issue Rp3,2 Triliun untuk Ekspansi Internet Cepat

PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) melaporkan lonjakan pendapatan 195% dan laba 819%. Perseroan bersiap rights issue Rp3,2 triliun untuk ekspansi jaringan.
Sabtu, 29 November 2025 - 14:08 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.comPT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) mencatat kinerja keuangan yang melesat pada periode hingga September 2025. Lonjakan signifikan terjadi di hampir seluruh indikator keuangan, mulai dari pendapatan, laba, EBITDA, hingga total aset. Kinerja ini menegaskan momentum pertumbuhan perusahaan penyedia layanan internet tersebut di tengah meningkatnya kebutuhan akses broadband nasional.

Dalam laporan keuangan yang dirilis, INET membukukan pendapatan sebesar Rp68,60 miliar. Angka ini melonjak hingga 195% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya senilai Rp23,28 miliar. Peningkatan pendapatan terbesar berasal dari layanan penyedia internet, yang naik signifikan menjadi Rp67,15 miliar dari sebelumnya Rp23,28 miliar. Selain itu, perusahaan mulai mencatat kontribusi dari segmen jasa konstruksi senilai Rp1,44 miliar, yang pada tahun sebelumnya belum tercatat.

Pertumbuhan pendapatan tersebut mendorong laba kotor naik lebih dari tiga kali lipat menjadi Rp32,42 miliar. Tak hanya itu, laba usaha meningkat tajam dari Rp2,49 miliar menjadi Rp25,27 miliar, atau tumbuh lebih dari 900% dalam satu tahun.

Laba bersih juga menunjukkan kenaikan agresif. INET mencatat laba bersih Rp19,37 miliar, meningkat 819% dari capaian tahun sebelumnya sebesar Rp2,10 miliar. Kinerja ini juga didukung oleh pertumbuhan EBITDA yang melejit menjadi Rp35,35 miliar dari sebelumnya Rp4,68 miliar. Kenaikan EBITDA ini mencerminkan perbaikan efisiensi serta arus kas operasional yang semakin kuat.

Dari sisi neraca, total aset perusahaan naik hampir dua kali lipat menjadi Rp454,59 miliar dari posisi akhir 2024 sebesar Rp229,85 miliar. Sementara itu, liabilitas meningkat dari Rp13,98 miliar menjadi Rp93,07 miliar seiring ekspansi dan penambahan fasilitas pembiayaan. Meski utang meningkat signifikan, struktur keuangan dinilai masih sehat. Rasio Debt to Equity Ratio (DER) tercatat 0,26 kali, naik dari 0,06 kali, namun tetap berada di level konservatif.

Manajemen INET menilai tren pertumbuhan kinerja tersebut berpotensi berlanjut hingga akhir tahun. “Peningkatan aset dan profitabilitas menjadi indikator kuat bahwa perusahaan sedang berada dalam fase ekspansi dan penguatan operasional,” tulis manajemen dalam keterangan resmi, Jumat (28/11/2025).

 

Rights Issue Jumbo Rp3,2 Triliun

Untuk mempercepat ekspansi jaringan dan memperkuat struktur modal, INET berencana menggelar aksi korporasi melalui penerbitan saham baru (rights issue) dengan target dana maksimal Rp3,2 triliun. Aksi ini dinilai menjadi salah satu penggalangan dana terbesar di sektor infrastruktur telekomunikasi sepanjang 2025.

Dalam prospektus, INET akan menerbitkan hingga 12,8 miliar saham baru dengan harga pelaksanaan Rp250 per saham. Pemegang saham pengendali, PT Abadi Kreasi Unggul Nusantara (AKUN), yang memiliki 60,62% saham, telah menyatakan kesiapan penuh mengambil seluruh haknya. Bahkan, AKUN akan menjadi pembeli siaga jika ada porsi rights yang tidak diserap investor lain.

Rencana penggunaan dana rights issue telah disusun strategis, terutama untuk ekspansi jaringan dan akuisisi pelanggan. Sebesar Rp2,8 triliun akan dialokasikan kepada anak usaha, PT Garuda Prima Internetindo (GPI), guna memperluas layanan dan menarik dua juta pelanggan baru di wilayah Bali dan Lombok.

Selain itu, Rp213,44 miliar akan dikucurkan ke PT Pusat Fiber Indonesia (PFI) untuk pelunasan biaya sewa jaringan kabel bawah laut (IRU) kepada PT Jejaring Mitra Persada (JMP). INET juga mengalokasikan Rp135 miliar untuk PT Internet Anak Bangsa (IAB) sebagai modal kerja pembangunan jaringan FTTH di Pulau Jawa.

Perusahaan menegaskan bahwa ekspansi ini akan menggunakan teknologi Wi-Fi 7 dan jaringan fiber berkecepatan tinggi, dengan target penetrasi agresif di pasar hunian dan bisnis. (nsp)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral